JAWABAN TERBAIK
Kompresi : yang lebih tepat sebenarnya "rasio kompresi"
Rasio kompresi adalah perbandingan volume ruang bakar ketika piston/seher berada di titik terjauh dari kepala silinder berbanding dengan volume ruang bakar ketika piston/seher berada di titik terdekat dari kepala silinder.
Jadi semisal ketika piston berada di titik terjauh dari kepala silinder (atau bahasa teknisnya Titik Mati Bawah ; TMB) sebesar 90 cc, lalu semisal ketika piston berada di titik terdekat dari kepala silinder (atau bahasa teknisnya Titik Mati Atas ; TMA) sebesar 10 cc. Maka rasio kompresi yang dimiliki oleh mesin kendaraan tersebut adalah 90 : 10 atau 9:1.
Semakin besar rasio kompresi, semisal 10:1 , 11,5:1 , dst maka kenaikan tekanan dan suhu ketika campuran bahan bakar dan udara ditekan oleh piston semakin tinggi. Semakin tingginya tekanan dan suhu ini akan meningkatkan efisiensi thermal dari mesin. Semakin tinggi efisiensi thermal, selain tenaga yang bisa dihasilkan lebih besar, emisi yang dihasilkan juga semakin kecil, serta berbagai dampak lain seperti dapat menurunnya konsumsi bahan bakar, dll.
Semakin tinggi rasio kompresi harus diakomodir dengan bahan bakar yang semakin tahan terhadap kenaikan suhu dan tekanan yang tinggi. Yaitu bahan bakar yang nilai oktannya semakin tinggi. Semakin tinggi nilai oktan, bahan bakar akan semakin tahan terhadap menyala sendiri sebelum disulut busi. Bila menyala sendiri sebelum tersulut busi itu disebut detonasi yang diindikasikan dengan suara mengelitik atau knocking. Efek knocking dapat mengurangi tenaga motor karena piston seolah ditekan dari dua arah, yaitu putaran mesin dan nyala bahan bakar yang terlalu cepat. Bila nilai oktan sesuai dengan rasio kompresi maka pembakaran akan sempurna dan tenaga mesin optimal.
Jadi soal rasio kompresi, semakin tinggi maka tenaga semakin besar, namun harus diimbangi dengan bahan bakar yang semakin tinggi nilai oktannya.
Penjelasan lebih lanjut mengenai rasio kompresi, nilai oktan bahan bakar, dsm (sample kendaran : Yamaha V-Ixion) :
=> http://id.answers.yahoo.com/question/ind...
- - - -
Power adalah satuan daya, semakin besar daya maksimum yang bisa dicapai oleh mesin kendaraan, maka semakin besar kemampuan mesin tersebut dalam memberikan putaran yang tinggi untuk disalurkan dalam menggerakkan kendaran.
Secara umum, semakin besar daya maksimum yang bisa diraih, maka kecepatan maksimum (top speed) akan semakin tinggi (dengan asumsi faktor transmisi, bobot kendaraa, dan banyak lagi diabaikan).
- - - - -
Torsi adalah satuan gaya ayun atau momen (gaya yang memiliki besar dan titik acuan putar). Semakin besar torsi maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin kendaraan, maka mesin semakin kuat memberikan gaya ayun yang digunakan untuk menggerakkan mesin.
Secara umum, semakin besar torsi maksimum yang bisa dihasilkan oleh dihasilkan, maka kemampuan untuk berakselerasi akan semakin baik.
- - - - -
Tambahan :
1. Top speed : "kecepatan" maksimum yang bisa diraih oleh kendaraan
2. Akserasi : "pertambahan kecepatan" yang dilakukan oleh kendaraan, semakin baik akselerasi maka "pertambahan kecepatan" semakin baik.
3. Pertambahan kecepatan yang baik belum tentu punya top speed yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, top speed yang tinggi bisa saja dimiliki oleh suatu kendaraan walaupun akselerasinya (pertambahan kecepatan) rendah.
4. Secara umum daya bisa dibilang agak berkonfrontasi dengan torsi. Semakin besar daya yang bisa dihasilkan oleh suatu mesin, biasanya mesin tersebut cuma bisa menghasilkan torsi yang relatif kecil (contoh : mesin turbine pesawat jet, dayanya luar biasa besar, tapi torsinya kecil). Semakin besar torsi yang bisa dihasilkan oleh suatu mesin, biasanya mesin tersebut cuma bisa menghasilkan daya yang relatif kecil (contoh : mesin diesel pada kapal pengangkut barang, torsinya luar biasa besar, tapi dayanya kecil).
5. Torsi : menentukan kapabilitas suatu mesin untuk menggerakkan beban (tidak peduli seberapa cepat)
6. Daya : menentukan seberapa cepat suatu mesin menggerakkan sesuatu (tidak peduli seberepa berat).
7. Mesin torsi tinggi : untuk menggerakkan sesuatu yang berat tapi tidak butuh cepat (contoh : mesin truck : dayanya cuma 100an Daya Kuda semisal, tapi bisa angkat bebatuan berat, walaupun cuma bisa berjalan lambat).
8. Mesin daya tinggi : untuk menggerakkan sesuatu dengan cepat tapi tidak untuk mengangkat beban berat (contoh : mesin F1 / Moto GP : dayanya bisa ratusan Daya Kuda semisal, dapat melaju kencang sekali, tapi bila digunakan untuk menarik beban berat tidak akan kuat)
- - - - -
Terkait konsumsi BBM. Segala sesuatunya itu akan relatif lebih irit bila sesuai rasio penggunaan dan peruntukkannya.
Anda tidak bisa menyatakan mesin kapal tangker yang 1 liter bahan bakarnya cuma untuk dibuat jalan 100 meter itu boros sekali. Sebab anda belum tentu bisa menggerakkan sesuatu yang sebesar bisa ditarik kapal dengan boat kecil walaupun dengan 100 liter bahan bakar untuk menggerakkan beban sebesar itu 100 meter.
Kebalikkannya pula, jangan anda bilang kalau mesin F1 yang katanya 1 liter bahan bakarnya itu paling irit cuma untuk berjalan 2 - 5 Km saja. Sebab anda belum tentu bisa menggerakkan sesuatu secepat mobil F1 dengan mesin truck barang walaupun dengan 10 liter bahan bakar untuk jarak yang sama.
Jadi saya mau kasih tau, orang selama ini sering salah persepsi terkait konsumsi bahan bakar.
Tidak selalu daya besar = boros
Tidak selalu torsi besar = boros
Tidak selalu rasio kompresi besar = irit
Segalanya itu akan pas dapat konsumsi bahan bakar yang teririt dari yang bisa diraih kendaraan bila kendaraan tersebut dioperasikan sesuai dengan peruntukkannya.
Contoh : saya punya kendaraan Honda Mega Pro 160 cc, 13,5 daya kuda pada 8500 RPM dan 1,3 Kgf.m (atau 13 N.M) pada 6000 RPM, rasio kompresi 9:1.
Orang-orang, majalah, dll cuma bisa dapat konsumsi teririt sekitar 45 - 47 Km untuk 1 liternya.
Tapi saya sudah coba punya saya sendiri (kendaraan saya keluaran 2005, full standar sampai sekarang). Bisa dapat 52,3 Km per liternya (test terbaik yang dilakukan Honda saja cuma bisa 51 Km/Liter) .
Saya bisa dapat keiritan sekian karena saya atur cara berkendara saya. Lakukan perawatan sebaik mungkin (kebetulan saya suka dan bisa tuning kendaraan sendiri). Dan yang terutama, gunakan sesuai kebutuhan, sesuai dengan kemampuan kendaran, dan sesuai dengan peruntukannya.
- - - - -
Setahu saya demikian , semoga membantu :)
Rasio kompresi adalah perbandingan volume ruang bakar ketika piston/seher berada di titik terjauh dari kepala silinder berbanding dengan volume ruang bakar ketika piston/seher berada di titik terdekat dari kepala silinder.
Jadi semisal ketika piston berada di titik terjauh dari kepala silinder (atau bahasa teknisnya Titik Mati Bawah ; TMB) sebesar 90 cc, lalu semisal ketika piston berada di titik terdekat dari kepala silinder (atau bahasa teknisnya Titik Mati Atas ; TMA) sebesar 10 cc. Maka rasio kompresi yang dimiliki oleh mesin kendaraan tersebut adalah 90 : 10 atau 9:1.
Semakin besar rasio kompresi, semisal 10:1 , 11,5:1 , dst maka kenaikan tekanan dan suhu ketika campuran bahan bakar dan udara ditekan oleh piston semakin tinggi. Semakin tingginya tekanan dan suhu ini akan meningkatkan efisiensi thermal dari mesin. Semakin tinggi efisiensi thermal, selain tenaga yang bisa dihasilkan lebih besar, emisi yang dihasilkan juga semakin kecil, serta berbagai dampak lain seperti dapat menurunnya konsumsi bahan bakar, dll.
Semakin tinggi rasio kompresi harus diakomodir dengan bahan bakar yang semakin tahan terhadap kenaikan suhu dan tekanan yang tinggi. Yaitu bahan bakar yang nilai oktannya semakin tinggi. Semakin tinggi nilai oktan, bahan bakar akan semakin tahan terhadap menyala sendiri sebelum disulut busi. Bila menyala sendiri sebelum tersulut busi itu disebut detonasi yang diindikasikan dengan suara mengelitik atau knocking. Efek knocking dapat mengurangi tenaga motor karena piston seolah ditekan dari dua arah, yaitu putaran mesin dan nyala bahan bakar yang terlalu cepat. Bila nilai oktan sesuai dengan rasio kompresi maka pembakaran akan sempurna dan tenaga mesin optimal.
Jadi soal rasio kompresi, semakin tinggi maka tenaga semakin besar, namun harus diimbangi dengan bahan bakar yang semakin tinggi nilai oktannya.
Penjelasan lebih lanjut mengenai rasio kompresi, nilai oktan bahan bakar, dsm (sample kendaran : Yamaha V-Ixion) :
=> http://id.answers.yahoo.com/question/ind...
- - - -
Power adalah satuan daya, semakin besar daya maksimum yang bisa dicapai oleh mesin kendaraan, maka semakin besar kemampuan mesin tersebut dalam memberikan putaran yang tinggi untuk disalurkan dalam menggerakkan kendaran.
Secara umum, semakin besar daya maksimum yang bisa diraih, maka kecepatan maksimum (top speed) akan semakin tinggi (dengan asumsi faktor transmisi, bobot kendaraa, dan banyak lagi diabaikan).
- - - - -
Torsi adalah satuan gaya ayun atau momen (gaya yang memiliki besar dan titik acuan putar). Semakin besar torsi maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin kendaraan, maka mesin semakin kuat memberikan gaya ayun yang digunakan untuk menggerakkan mesin.
Secara umum, semakin besar torsi maksimum yang bisa dihasilkan oleh dihasilkan, maka kemampuan untuk berakselerasi akan semakin baik.
- - - - -
Tambahan :
1. Top speed : "kecepatan" maksimum yang bisa diraih oleh kendaraan
2. Akserasi : "pertambahan kecepatan" yang dilakukan oleh kendaraan, semakin baik akselerasi maka "pertambahan kecepatan" semakin baik.
3. Pertambahan kecepatan yang baik belum tentu punya top speed yang tinggi. Begitu pula sebaliknya, top speed yang tinggi bisa saja dimiliki oleh suatu kendaraan walaupun akselerasinya (pertambahan kecepatan) rendah.
4. Secara umum daya bisa dibilang agak berkonfrontasi dengan torsi. Semakin besar daya yang bisa dihasilkan oleh suatu mesin, biasanya mesin tersebut cuma bisa menghasilkan torsi yang relatif kecil (contoh : mesin turbine pesawat jet, dayanya luar biasa besar, tapi torsinya kecil). Semakin besar torsi yang bisa dihasilkan oleh suatu mesin, biasanya mesin tersebut cuma bisa menghasilkan daya yang relatif kecil (contoh : mesin diesel pada kapal pengangkut barang, torsinya luar biasa besar, tapi dayanya kecil).
5. Torsi : menentukan kapabilitas suatu mesin untuk menggerakkan beban (tidak peduli seberapa cepat)
6. Daya : menentukan seberapa cepat suatu mesin menggerakkan sesuatu (tidak peduli seberepa berat).
7. Mesin torsi tinggi : untuk menggerakkan sesuatu yang berat tapi tidak butuh cepat (contoh : mesin truck : dayanya cuma 100an Daya Kuda semisal, tapi bisa angkat bebatuan berat, walaupun cuma bisa berjalan lambat).
8. Mesin daya tinggi : untuk menggerakkan sesuatu dengan cepat tapi tidak untuk mengangkat beban berat (contoh : mesin F1 / Moto GP : dayanya bisa ratusan Daya Kuda semisal, dapat melaju kencang sekali, tapi bila digunakan untuk menarik beban berat tidak akan kuat)
- - - - -
Terkait konsumsi BBM. Segala sesuatunya itu akan relatif lebih irit bila sesuai rasio penggunaan dan peruntukkannya.
Anda tidak bisa menyatakan mesin kapal tangker yang 1 liter bahan bakarnya cuma untuk dibuat jalan 100 meter itu boros sekali. Sebab anda belum tentu bisa menggerakkan sesuatu yang sebesar bisa ditarik kapal dengan boat kecil walaupun dengan 100 liter bahan bakar untuk menggerakkan beban sebesar itu 100 meter.
Kebalikkannya pula, jangan anda bilang kalau mesin F1 yang katanya 1 liter bahan bakarnya itu paling irit cuma untuk berjalan 2 - 5 Km saja. Sebab anda belum tentu bisa menggerakkan sesuatu secepat mobil F1 dengan mesin truck barang walaupun dengan 10 liter bahan bakar untuk jarak yang sama.
Jadi saya mau kasih tau, orang selama ini sering salah persepsi terkait konsumsi bahan bakar.
Tidak selalu daya besar = boros
Tidak selalu torsi besar = boros
Tidak selalu rasio kompresi besar = irit
Segalanya itu akan pas dapat konsumsi bahan bakar yang teririt dari yang bisa diraih kendaraan bila kendaraan tersebut dioperasikan sesuai dengan peruntukkannya.
Contoh : saya punya kendaraan Honda Mega Pro 160 cc, 13,5 daya kuda pada 8500 RPM dan 1,3 Kgf.m (atau 13 N.M) pada 6000 RPM, rasio kompresi 9:1.
Orang-orang, majalah, dll cuma bisa dapat konsumsi teririt sekitar 45 - 47 Km untuk 1 liternya.
Tapi saya sudah coba punya saya sendiri (kendaraan saya keluaran 2005, full standar sampai sekarang). Bisa dapat 52,3 Km per liternya (test terbaik yang dilakukan Honda saja cuma bisa 51 Km/Liter) .
Saya bisa dapat keiritan sekian karena saya atur cara berkendara saya. Lakukan perawatan sebaik mungkin (kebetulan saya suka dan bisa tuning kendaraan sendiri). Dan yang terutama, gunakan sesuai kebutuhan, sesuai dengan kemampuan kendaran, dan sesuai dengan peruntukannya.
- - - - -
Setahu saya demikian , semoga membantu :)
Source:
Pengalaman pribadi & segala media informasi dari dunia otomotif, teknik, dan perbengkelan :D
sumber : https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100707223751AAtxJjr
0 comments:
Post a Comment