SEDIKIT TENTANG TELKOM
KATA
PENGANTAR
Alhamdullilahirobilalamin
kata itulah yang tepat bagi Penulis ucapakan yang merupakan siswa prakerin di STASIUN
TELEKOMUNIKASI OTOMAT NANJUNG. Atas rahmat
Allah SWT, sehingga Penulis dapat menyelesaikan masa-masa prakerin, dan
dapat melakukan dokumentasi hal-hal yang telah Penulis lakukan pada sebuah buku
laporan yang telah disusun dan dirancang ini. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurah pada baginda Muhammad SAW, yang telah menuntun kita pada jalan
penuh keberkahan.
Pada
kesempatan kali ini Penulis ingin megucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini,
baik berupa saran , referensi , dan lain sebagainya.
Penulis
dengan tulus mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya,
kepada :
1.
Ibu dan Bapak tercinta, atas dukungan yang telah diberikan kepada
Penulis, baik moral maupun materi, pengorbanan kasih sayang serta doa yang
selalu menyertai Penulis sampai saat ini.
2.
Bapak Subandi Selaku pimpinan STO nanjung yang telah memberikan penulis
kesempatan melakukan prakerin di STO nanjung.
3.
Bapak Deden, Selaku pembingbing industri yang telah memberikan Penulis
wawasan , arahan ,serta bantuan selama
prakerin.
4.
Bapak Asep Karyana M.SI selaku kepala sekolah SMKN 1 Cihampelas yang
telah memberikan penulis kesempatan yang berharga untuk menambah wawasan di
dunia industri.
5.
Bu Lise sri Andar Muni.S.PD , selaku Guru
pembingbing yang telah bersedia membingbing dan memonitoring Penulis sampai
akhir prakerin, sehingga dapat menyelesaikan buku laporan akhir ini.
6.
Bapak Deni.S.PD selaku petugas lapangan STO nanjung yang telah
memberikan kami ilmu yang bermanfaat ,
semangat dan motivasi sehingga menjadikan inspirasi bagi Penulis.
7.
Bapak Otang Ambaryadi , selaku petugas lapanagan STO nanjung, yang telah
memberikan penulis wawasan sehingga membuat penulis mempunyai banyak ide-ide
dan inovasi.
8.
Seluruh jajaran staf satuan keamanan STO nanjung yang telah memberikan
penulis kesempatan dalam menjalani prakerin selama ini.
9.
Beep Meter dan Shawol , yang telah memberikan dukungan pada penulis.
10.
Rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, karena
begitu banyaknya, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
Semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan dan jasa-jasa yang telah membantu menyelesaikan Penulis dalam
menyusun laporan akhir ini.
Semoga hasil dokumentasi ini
bermanfaat bagi kita semua dan bagi penulis khususnya. Akhir kata, sebagai
manusia biasa yang penuh kekurangan dan jauh dari sempurna sehingga banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Hanya Allah maha
segalanya, kita hanya dapat berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin dan
niscaya Allah akan memberiklan yang terbaik bagi umat-NYA.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilakukan oleh peserta
didik yang merupakan salah satu kurikulum atau program sekolah di SMK Negri 1
Cihampelas termasuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, dimana program ini
merupakan suatu program yang sangat membantu peserta didik dalam meningkatkan
pengetahuan yang diperoleh selama berada dalam dunia usaha dan industri, karena
dengan adanya kegiatan praktik perserta didik dapat mengetahui secara langsung
apa itu dunia industri dan dapat merasakan serta membandingkan antara ilmu yang
diperoleh dari sekolah dengan kenyataan yang ada di industri.
Selain itu dengan adanya program PRAKERIN
ini pererta didik telah mendapat kesempatan untuk terjun langsung ke dunia industri,
serta dapat
mengsosialisasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di sekolah serta
bersosialisasi langsung dengan dunia industri.
Melihat
besarnya manfaat dari kegiatan Praktik Kerja Industri ini dalam upaya meningkatkan
potensi yang ada dalam peserta didik, maka sampai saat ini program ini sudah menjadi kewajiban bagi peserta didik.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri pada dasarnya memiliki tujuan yang bermanfaat bagi peserta
didik yang telah melaksanakannya, adapun tujuan dari program ini adalah sebagai
berikut.
1.2.1
Memberikan kesempatan setiap peserta agar mampu beradaptasi dengan lingkungan
kerja, terutama yang berkaitan dengan bidang keahlian bidang teknologi dan komunikasi.
1.2.2
Meningkatkan dan
memperluas proses penyerapan pendidikan di bidang teknologi dan komunikasi.
1.2.3
Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang dibutuhkan peserta didik sebelum memasuki dunia
kerja.
1.2.4
Memperluas pengetahuan
dan keterampilan peserta didik tentang pengembangan teknologi dan komunikasi.
1.2.5
Melatih mental, sikap disiplin,
dan tanggung jawab sebagai bekal saat terlibat dalam dunia industri.
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah
agar siswa dapat melatih
jiwa mandiri, berani, tanggung jawab, disiplin, serta dapat
mengkaji ilmu terapan di lapangan
dengan sekolah. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1.3.1
Untuk mengetahui
perkembangan siswa selama mengikuti Praktik
Kerja Industri.
1.3.2
Sebagai pertanggung
jawaban atas tugas yang diberikan sekolah
kepada
siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
1.3.3
Menambah perbendaharaan
perpustakaan
sekolah dan sebagai
pengetahuan bagi siswa angkatan berikutnya.
1.3.4
Sebagai bukti bahwa
siswa telah melakukan praktik
yang di lakukan di dunia
industri.
1.3.5
Sebagai syarat
mengikuti ujian sidang PRAKERIN.
1.3.6
Siswa mampu
memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh dari sekolah
dan penerapannya dilaksanakan di dunia kerja.
1.3.7
Siswa mampu
mencari alternatif pemecahan masalah yang dituangkan dalam buku laporan.
1.4
Sistematika Laporan
Adapun
sistematika laporan yang disusun adalah sebagai berikut.
BAB
I PENDAHULUAN
Bab ini
menjelaskan mengenai latar belakang
PRAKERIN, tujuan PRAKERIN, tujuan
penulisan laporan dan sistematika penulisan laporan.
BAB II URAIAN UMUM
Bab
ini menceritakan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, uraian displin kerja dan pemeliharaan tempat kerja.
BAB
III LANDASAN TEORI
Bab ini menjeleaskan tentang pengertian arsitektur
jaringan Telkom dan Speedy.
BAB
IV URAIAN KERJA
Bab
ini berisi tentang bagaimana uraian persiapan kerja, gambar kerja, proses
pengerjaan, dan hasil yang dicapai serta faktor pendukung dan penghambat dalam
melakukan PRAKERIN. Bab ini yang akan menjadi pokok pembahasan dalam sidang
PRAKERIN.
BAB
V PENUTUP
Pada
bab ini Penulis akan mengambil beberapa
kesimpulan dari pengalaman kerja praktik yang telah dilaksanakan dan mencoba
memberikan sedikit saran yang sekiranya dapat berguna demi perbaikan sekolah
dan perusahaan di masa mendatang.
BAB II
URAIAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan
PT. TELKOM, Tbk
adalah Suatu Badan Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa
Telekomunikasi. PT TELKOM menyediakan
sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas
sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia.
Sejarah PT. TELKOM di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan
usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap
yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda
mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga puluh delapan perusahaan.
Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos,
Telegrap dan Telepon.
Pada
tahun 1961 status jawatan diubah menjadi
perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. Kemudian pada tahun 1965 pemerintah
memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan
perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Pada
tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum
Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional
dan Internasional.
Pada
tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional
yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari
PERUMTEL. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan
(Persero).
Perubahan
di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan jawatan
sampai perusahaan publik.
Perubahan-perubahan
besar terjadi pada tahun 1995 meliputi:
1.
restrukturisasi internal;
2.
kerjasama internal;
3.
Intial Publik Offering (IPO).
Jenis
usaha PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah
penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti
jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan
transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai
tambah tertentu.
Pada
tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia, Tbk berhasil
menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu
divisi network yang keduanya
mengelola bidang usaha utama. Divisi regional sebagai pengganti struktur WITEL
yang memiliki daerah territorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa
telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa SLJJ dan SLI. Divisi network
menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.
2.1.1
Visi PT. TELKOM
1.
To become a leading InfoCom player in
the region, maksudya adalah:
PT.
TELKOM Indonesia, Tbk berusaha untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia
Pasifik.
2.
To be dominant infoCom player in the region and having strong brand equit,
artinya menjadi penyedia layanan infocom yang paling dominant di
Sumatera dan menjadi atau penyampai brand di bidang jasa Telekomunikasi.
2.1.2
Misi PT.TELKOM
PT. TELKOM Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan
layanan One Stop InfoCom dengan
jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,
produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELKOM Indonesia,
Tbk akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan
sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta
membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara
sinergis.
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi
adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas
akan dibagi, siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi
yang akan diikuti.
Adapun
bentuk organisasi PT. TELKOM KANDATEL BANDUNG
berbentuk garis dan staff yakni terdapatnya garis komando dan garis
koordinasi yang berbentuk matriks. Dan terdapat juga garis putus-putus yang
menunjukkan garis koordinasi yang berarti diberikannya wewenang untuk
mengadakan perubahan-perubahan terhadap kebijakan yang ada pada bagian-bagian
atau perangkat organisasi.
Adapun struktur
organisasi PT. TELKOM KANDATEL BANDUNG adalah:
Gambar
2.1 Organisasi Telkom Kandatel Bandung drive III STO NANJUNG
2.3 Disiplin Kerja
Pada hakekatnya, disiplin merupakan hal
yang dapat dilatih. Pelatihan disiplin diharapkan dapat menumbuhkan kendali
diri, karakter atau keteraturan, dan efisiensi. Disiplin juga merupakan proses
pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan
diri sendiri dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau
nilai tertentu.
Jadi secara singkat dapat disimpulkan
bahwa disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat membedakan
mana hal yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang
diharapkan bisa menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab.
Telkom menerpakan 8 perilaku
disiplin SIMPATIK, yaitu Sigap, Inovatif, Menarik, Peduli, Asertif, Tepat,
Introspektif dan Kreatif.
2.4 Pemeliharaan Tempat Kerja
Pemeliharaan adalah
salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga dan merawat fasilitas maupun
lingkungan yang ada di perusahaan, di maksudkan untuk dapat meminimalisir
segala sesuatu yang dapat merugikan perusahaan.
Adapun pemeliharaan
yang dilakukan siswa prakerin di PT.TELKOM Kandatel STO Nanjung adalah sebagai
berikut.
1. Siswa
dilarang menggunakan fasilitas yang ada di perusahaan terkecuali ada ijin dari pihak perusahaan.
2.
Siswa diwajibkan menjaga dan merawat
fasilitas Telkom dengan baik.
3. Menggunakan
fasilitas seperti telepon, komputer, dan lainnya dengan sebaik mungkin.
4.
Melakukan gladi bersih setiap hari
jumat.
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Jaringan Akses Telepon
Untuk
menyambungkan atau men-deliver service kepada pelanggan, Telkom memiliki
jaringan akses atau jaringan transport.
Mediumnya melalui jalur fisik (coaxial cable dan fiber optic). Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan pelanggan dengan
sentral telepon. Jaringan ini adalah
dasar jaringan telepon, karena pada dasarnya jaringan telekomunikasi adalah
gabungan dari beberapa jaringan akses.
Jaringan akses sering juga disebut sebagai Outside Plan (OSP), beberapa istilah
juga sering disebut sebagai Jaringan Lokal Akses. Ada empat jaringan akses
yang digunakan dalam telekomunikasi.
3.1.1 Jaringan Lokal Akses Kabel (Jarlokab atau Jarkab)
Yaitu
jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Jaringan
kabel adalah jaringan yang paling lama dan paling banyak
digunakan. Jaringan ini
menggunakan teknologi penggandaan seperti Pair
Gain dan DSL.
3.1.2 Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
yaitu
jaringan yang menggunakan radio sebagai media aksesnya. Teknologi terdiri dari
radio wireless (Wireless Local
Loop, WLL) dan radio Point To
Point.
3.1.3 Jaringan Lokal Akses Fiber Optik
Jaringan ini
menggunakan serat optic sebagai medianya.
Aplikasinya terdiri dari FTTZ, FTTC,
FTTB, FTTO dan FTTH.
3.1.4 Jaringan Akses Hibrid
Jaringan ini
menggunakan media transmisi gabungan, aplikasinya antara lain
teknologi HFC, PON.
3.2
Teknologi
Jaringan Lokal Akses Kabel PT.TELKOM
3.2.1 Digital
Line Carrier
Teknologi DLC digunakan untuk mengurangi jumlah
kabel yang digunakan pada jaringan kabel dan mengatasi masalah kinerja
dijaringan, misahrya banyaknya kabel yang rusak karena waktu, pekerjaan
penggalian untuk konstruksi kabel yang sulit dan terbatas serta mahalnya biaya
jaringan kabel dan pemeliharaannya. Teknologi ini hanya dapat mentransmisikan
sinyal suara saja.
3.2.2
Digital
Subcriber Line (DSL)
Kemajuan telekomunikasi menunjukkan bahwa kebutuhan
tidak saja terbatas pada komunikasi suara, tetapi juga data dan gambar
multimedia. Kabel konvensional hanya dapat menyalurkan sinyal suara,. Karenanya
digunakan teknologi sejenis DLC namun dapat digunakan untuk komunikasi data dan
gambar, teknologi ini disebut teknologi DSL (digital subscriber line).
3.2.2.1
Jenis-jenis DSL
Teknologi DSL terdiri antara lain ADSL, HDSL, SDSL
dan VDSL. Masing- masing kelompok DSL mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
·
ADSL (asymmetrical digital subscriber line), memiliki laju downstream 1.5 - 9 Mbps dan upstream 16 - 640 kbps. Transmisi ADSL
bekerja pada jarak sampai 18.000 kaki (5,48 Km) pada kawat tembaga pilin (single twisted pair). ADSL sangat cocok
untuk akses Internet.
·
HDSL (high-data-rate digital subscriber line) tidak seperti ADSL, HDSL
ini bersifat simetrik, memberikan kecepatan 1,544 Mbps di setiap jalurnya pada
dua pasang kawat tembaga pilin. Banyak digunakan untuk saluran T1. Rentang
operasi HDSL lebih terbatas daripada ADSL, sesudah 12.000 kaki (3,65 Km) harus
disediakan penguat sinyal (repeater)
untuk memperpanjang jarak layanannya.
·
SDSL (single-line digital subscriber line) sama dengan HDSL dengan
kecepatan 1,544 Mbps baik untuk downstream
maupun upstream tetapi pada
sepasang kawat tembaga pilin. Rentang operasi SDSL sampai 10.000 kaki (3 Km).
Aplikasinya adalah seperti pada residential video converencing atau akses LAN jarak jauh.
·
VDSL (Very-high-data-rate digital subscriber line) bersifat asimetrik.
Rentang operasinya 1.000 - 4.500 kaki (304 m - 1,37 Km) dengan kecepatan 13 -
52 Mbps untuk downstream dan 1,5 - 2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui sepasang kawat tembaga pilin. Selain untuk
aplikasi T1, lebarpita yang tersisa memungkinkan perusahaan telekomunikasi
memberikan program layanan HDTV (high-definition
television).
3.3
Analisis
Struktur Jaringan Kabel Telepon
Jaringan kabel yang menghubungkan sentral telepon ke
pelanggan menggunakan kabel tembaga dengan jumlah satu pasang (pair) untuk satu pelanggan. Kabel
ditarik dari MDF di sentral melalui konstruksi kabel primer yang terdiri dari
manhole dan duct dan diterminasi ke titik distribusi skunder (RK), yang
kemudian didistribusikan ke rumah penduduk melalui tiang dan Distribution Point (DP). Dari DP ditarik
ke rumah menggunakan drop wire dan diterminasi dilokasi
tertentu di rumah. Selanjutnya dengan menggunakan IKR/G
jaringan dihubungkan dengan pesawat telepon.
Jaringan Telkom secara fisik adalah sebagai
berikut.
Gambar
3.1 Struktur Jaringan Telkom
3.3.1 MDF (Main Distribution Frame)
MDF merupakan kumpulan terminal kabel yang berasal
dari sentral neax fungsi MDF
merupakan penghubung sentral neax dengan
jaringan akses pelanggan, MDF terdiri atas ribuan pair kabel pelnggan.
3.3.2 MF (Main Feeder)
Main Feeder atau Kabel Primer adalah kabel
terbesar yang digunakan dalam local loop, biasanya terdiri dari 3600
pair kabel. Kabel primer keluar dari sentral menuju ke rumah kabel, biasanya
dihubungkan melalui kabel bawah tanah dan terhubung dengan panel – panel yang
ada di bagian bawah rumah kabel.
3.3.3 FP (Feeder Point)
Rumah kabel adalah tempat memecah sambungan menjadi
ratusan pair kabel pelanggan.
3.3.4 BF (Branch Feeder)
Branch Feeder atau Kabel
Sekunder adalah versi kecil dari kabel primer. Kabel ini
lebih sedikit kapasitasnya dibandingkan dengan kabel primer. Kabel ini
menghubungkan rumah kabel yang satu dengan yang lain.
3.3.5 DP (Distribution Point)
Distribution Point adalah
perangkat yang mendistribusikan jaringan.
3.3.6 DW (Drop Wire)
Drop Wire adalah kabel yang
menghubungkan Distribution Point kepelanggan.
3.3.7 DC (Distribution Cable)
Distribution Cable adalah kabel
yang menghubungkan rumah kabel (RK)
dengan kotak DP (Distribution Point).
3.4
Perangkat MDF (Main Distribution Frame)
Seperti
yang telah kita ketahui MDF adalah ruang terminasi pelanggan Telkom, di MDF
inilah dilakukannya pasang sambungan baru telepom maupun speedy. Adapun perangkat
Telkom yang merupakan perangkat terminasi tersebut adalah sebagai berikut.
3.4.1 POT
POT
adalah terminasi awal dijumperkannya media transmisi yaitu berupa kabel. POT
ini juga menjadi patokan nomor pelanggan.
Gambar 3.2 POT
3.4.2
PRIMER
PRIMER
adalah terminasi akhir di MDF sebelum didistribusikan ke Rumah Kabel (RK).
Gambar
3.3 PRIMER
3.4.3 DSLAM
DSLAM (Digital Subscriber Line Access
Multiplexer) adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan
dan memisahkan sinyal data dengan saluran yang dipakai untuk
mentransmisikan data. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam
implementasi jaringan Digital Subscriber Line Pada perangkat
DSLAM biasanya sudah terpasang SPLITTER
yang berfungsi memisahkan sinyal suara dan sinyal data, dimana sinyal
suara akan menuju perangkat sentral dan sinyal data akan diarahkan
menuju BRAS melalui media transmisi yang bisa berbentuk (Fiber Optic). Selanjutnya dari BRAS akan diarahkan ke
masing-masing ISP yang sudah bekerja sama dengan Telkom.
Gambar 3.4 DSLAM
3.4.4
Kabel jumper MDF
Kabel
jumper ini ialah kabel yang digunakan sebagai media transmisi terminasi di
ruang MDF. Kabel ini terbagi menjadi dua macam yaitu kabel biru putih dan merah
putih. Kabel biru putih merupakan kabel terminasi untuk telepon saja, sedangkan
kabel merah putih sebagai kabel terminasi untuk Speedy.
Gambar 3.5 kabel jumper MDF
3.4.5 Tang
Tang pada prinsipnya yaitu difungsikan untuk memotong kabel jumper di
MDF.
Gambar 3.6 Tang
3.4.6
Jumper Tools
Tools ini berfungsi sebagai alat jumper
kabel primer di MDF, pada ujung tools mirip seperti gunting dimana
gunting inilah yang akan mengkoneksikan kabel ke POT.
Gambar 3.7 Jumper tools
3.4.7
Isolir
Isolir adalah
sebuah benda kecil yang berfungsi untuk memutus hubungan telepon pelanggan atau
menghentikan jalur telepon pelanggan.
Gambar 3.8 Isolir
3.4.8
Mikrotes
Mikrotes adalah alat yang
digunakan untuk mengecek nomor pelanggan di MDF
Gambar 3.9 Mikrotes
3.5 Analisis Jaringan ADSL Speedy
Speedy adalah
produk Layanan internet dari PT.
TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL),
yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran
telepon. Untuk Jaringan ADSL Speedy struktur yang digunakan hampir sama seperti
jaringan telepon pada umumnya, namun ada perbedaan pada ruang terminasi kabel
MDF (main distribution frame). Yaitu pada ruang MDF tersebut untuk
jaringan speedy menggunakan sebuah perangkat yang disebut dengan DSLAM. Pada jaringan
telepon biasa, kabel pada ruang terminasi MDF ditarik dari POT nomor ke PRIMER,
sedangkan untuk Speedy terminasi
kabel dari POT tidak langsung ditarik ke PRIMER, namun terlebih dahulu melalui
perangkat DSLAM.
3.6
Speedy
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin
pesat membawa akibat tingginya tuntunan masyarakat pengguna jasa telekomunikasi
untuk mendapatkan layanan yang mudah dan cepat, terutama dalam dunia bisnis
dengan persaingan yang ketat. PT TELKOM Kandatel Bandung memiliki banyak
strategi dalam menghadapi persaingannya, yaitu dengan selalu meningkatkan
produk layanan internet yang tak asing lagi yang tak lain dan tak bukan ialah
speedy. Seperti yang penah dijelaskan
pada pembahasan sebelumnya, Speedy adalah nama produk PT.Telkom yang
merupakan layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broadband akses) menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital
Subscriber Line) yang dapat melakukan percakapan telepon secara bersamaan
saat melakukan akses internet. Speedy adalah
brand dari layanan akses internet end-to-end untuk penggunaan residensial atau bisnis kecil
dan menengah yang berbasis akses kabel tembaga. Dengan layanan ini jaringan
akses telepon pelanggan ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital
berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan
akses internet (dedicated). Speedy
ini memiliki banyak kelebihan dalam memberikan layanan kepada pelanggannya,
kelebihan itu adalah sebagai berikut.
- Menggunakan saluran telepon eksisting
- Akses internet kecepatantinggi (broadband internet access)
- Kenyamananaplikasimultimedia
- Dualayananpadasaatyang bersamaan
3.7 Layanan speedy
Tersedia berbagai pilihan paket layanan sesuai
dengan kebutuhan rumah maupun bisnis yang disediakan oleh telkom baik paket
jenis time based maupun unlimited dengan pilihan kecepatan yang
bervariasi. Adapun paket layanan yang diberikan oleh PT.Telkom adalah sebagai
berikut.
Tabel
3.1 Paket Speedy
3.8
Gangguan Jaringan Speedy
PT. TELKOM Divisi Access
Network Site Operation (STO) Nanjung yang merupakan
kantor cabang DIVA BANDUNG BARAT yang memiliki pelanggan
speedy yang cukup banyak, dimana pada setiap jaringan memungkinkan
akan terjadinya error. Speedy tidak selamanya dapat
berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Gangguan tersebut
bisa berasal dari jaringan yang sedang bermasalah atau bisa
juga dari perangkatnya. Untuk itu maka dibutuhkanlah penanganan dari gangguan Internet
Speedy tersebut agar Speedy dapat berjalan dengan baik kembali. Dikarenakan
adanya masalah tersebut maka solusi yang tepat adalah melakukan diagnosis
gangguan speedy yang masuk dari pelanggan yang kemudian akan dilaporkan kepada
para teknisi yang terlatih untuk memperbaiki gangguan yang terjadi melalui sebuah prosedur atau
sistem yang terencana. Gangguan speedy dapat diklasiikasikan
menjadi tiga jenis gangguan, gangguan tersebut adalah berikut.
3.8.1 Gangguan jaringan local user
Gangguan jaringan inilah yang sering banyak ditemui oleh Telkom,
gangguan jaringan local user yang
melibatkan user atau pelanggan.
Karena kerusakan ini berada pada rumah
pelanggan. Komplen dari para pelangggan biasanya masalah yang sama dengan
pelanggan yang lainnya, maka dari itu penulis mencoba merangkum gangguan yang
sering terjadi pada pelanggan diantaranya dibagi menjadi dua yaitu :
3.8.1.1 Kerusakan Secara Hardware
Kerusakan yang terjadi pada komponen hardware
terletak pada komponen CPE CPE adalah kependekan dari Customer Premises
Equipment. Yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Perangkat yang
berada disisi pelanggan. CPE untuk layanan Speedy Broadband Access terdiri dari
beberapa komponen Yaitu:
- Saluran Telepon Eksisting (telepon rumah)
Saluran
telepon merupakan syarat wajib untuk dapat menikmati layanan TELKOM Speedy,
karena koneksi internet dilakukan lewat kabel telepon. Apabila customer belum
memiliki telepon rumah maka harus menghubungi pihak TELKOM sebagai penyedia
jaringan PSTN untuk dilakukan pasang baru telepon.
- Komputer
Komputer
didefinisikan sebagai perangkat yang digunakan untuk mengolah data inputan
menjadi outputan berupa informasi. Berdasarkan definisi tersebut, komponen
utama komputer secara garis besar terdiri dari perangkat input perangkat
pemroses, perangkat penyimpanan, dan perangkat output.
- Modem
Modem
berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang
mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk
dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima
sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem yang digunakan
untuk layanan Speedy adalah jenis ADSL yang sesuai dengan teknologi ADSL yang
diterapkan pada Speedy. Modem ADSL terdiri dari dua tipe yaitu Bridge dan
Router.
- Splitter
Splitter
merupakan perangkat yang berfungsi memisahkan sinyal untuk voice telepon dan
data. Sinyal voice telepon berada pada frekuensi 0 – 4 Khz, sedangkan sinyal
data dibawa pada frekuensi 26 KHz – 1,1 Mhz. Splitter terdir dari 3 buah port
RJ-11 dimana ketiga port tersebut dihubungkan ke roset, telepon, dan modem.
- Konektor
Konektor
adalah komponen yang berfungsi menghubungkan antar perangkat. Pada umumnya
terdapat 3 buah konektor yang digunakan Speedy antara lain kabel konektor RJ-11
untuk menghubungkan splitter dengan 3 komponen lain (modem, telepon, dan
roset), kabel UTP RJ-45 untuk menghubungkan modem dengan CPU melalui LAN card,
serta kabel dengan konektor USB untuk menghubungkan modem dengan CPU (sebagai
alternatif jika CPU tidak memiliki LAN card).
3.8.1.2 Kerusakan Secara Software
Kerusakan yang terjadi pada sisi
software melputi kesalahan setting, dan kesalahan user lainnya yang menyebabkan
modem tidak connect dan password Kecepatan browsing lambat.
3.9 Gangguan perangkat Telkom
Gangguan
perangkat Telkom ini merupakan hal yang sering terjadi karena perangkat Telkom
sudah tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Gangguan tersebut biasanya
terdapat pada perangkat Telkom sebagai akses jaringan ADSL yaitu pada perangkat
DSLAM. DSLAM sudah tidak mampu membagi sinyal data dan sinyal suara secara
simultan.
3.10 GAMAS (Gangguan
Masal)
Gangguan masal ini merupakan gangguan
yang tidak diharapkan sebelumnya baik oleh pihak Telkom maupun pelanggan.
- Mati listrik
Semua perangkat Telkom
menggunakan listrik PLN sebagai sumber daya untuk membangkitkan semua
komponennya. apabila pasokan listrik PLN mati akan mengganggu fungsionalitas
perangkat-perangkat Telkom.
- Faktor alam
Faktor alam sangat
mempengaruhi semua fungsionalitas jaringan yang ada.
- Pencurian kabel.
Pencurian
kabel adalah hal yang dianggap menyalahi aturan. Selain berbahaya tindakan
tersebut juga merugikan pihak Telkom dan pelanggan khusunya. Karena kabel yang
digunakan sebagai media transmisi penghubung layanan antara Telkom dan
pelanggan. Kabel yang sering diambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
ialah kabel DW (drop
wire)
yaitu kabel terminasi dari DP (distribution
point) ke terminal box rumah pelanggan.
3.11 Proses Penanganan gangguan
Proses
penanggulangan gangguan adalah hal terpenting dalam menyelesaikan masalah-masalah
atau keluhan pelanggan. Adapun
proses yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pelanggan adalah sebagai
berikut.
Gambar
3.15 Alur proses pnganggulagan gangguan
3.12 Aplikasi pendukung penanggulangan masalah
jaringan speedy
Aplikasi pendukung
sangat berperan dalam menanggulangi masalah-masalah yang muncul pada speedy.
Aplikasi embassy merupakan aplikasi pendukung berbasis web untuk melakukan monitoring
dan mengecek kualitas jaringan.
Gambar 3.16 embassy
3.12.1
Bagian Data DSLAM
Gambar 3.17 Data DSLAM
Gambar
diatas adalah bagian data dari DSLAM.
- ID DSLAM di radius : nomor DSLAM di RADIUS
- IP EMBASSY : nomor IP DSLAM di EMBASSY
- IP DSLAM : nomor IP DSLAM
- Status Error :
- OK jika DSLAM dalam keadaan baik.
- disable jika DSLAM dalam keadaan tidak
aktif.
- kosong jika DSLAM dalam keadaan belum terdaftar.
- Type DSLAM : type DSLAM yang dipakai
- Nama DSLAM : nama DSLAM yang dipakai
- Profile : profile ADSL pelanggan
- Link Status : up jika link dalam keadaan bagus
down jika link dalam keadaan tidak bagus
3.13.2
Parameter Performance Dslam
·
Line
Rate
Kecepatan jalur koneksi jaringan
saat download dan upload.
·
SNR
Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal
strength) dengan kekuatan Derau saat
download dan upload. Jika SNR berwarna
merah (nilainya ≤13 dB) maka kualitas jaringan jelek.
·
Attenuation
Besarnya faktor redaman kabel
atau hambatan. Nilai attenuation ini apabila makin rendah maka akan semakin baik.
00,0 dB ~
19,99 dB = bagus sekali
20,0 dB ~
29,99 dB = bagus
30,0 dB ~
39,99 dB = baik
40,0 dB ~
49,99 dB = cukup
50,0 dB ~
59,99 dB = buruk kemungkinan akan timbul masalah koneksi
60,0 dB ~ ke
atas = sangat buruk pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa connect, dsb).
·
Attainable
Rate
Parameter yang menentukan seberapa kesanggupan jaringan
kabel
menyalurkan data (bandwidth
maksimal yang mampu disalurkan oleh
kabel telepon).
·
Output
power
Besarnya power yang dihasilkan dari suatu perangkat.
sangat membantuu sekalii
ReplyDeleteterimakasih :)
ReplyDeletesuka bermain poker?
ReplyDeletetapi tidka pernah menang sama sekali?
jangan khawatir kawan mari join bersama kami di Pokervita
Agent Poker dengan Bonus terbanyak setiap Harinya
Info hub
WA:0812 2222 996