Tuesday, April 9, 2013

PENGALAMAN DI MDF

SEDIKIT TENTANG TELKOM


KATA PENGANTAR
            Alhamdullilahirobilalamin kata itulah yang tepat bagi Penulis ucapakan yang merupakan siswa prakerin di STASIUN TELEKOMUNIKASI OTOMAT NANJUNG. Atas rahmat  Allah SWT, sehingga Penulis dapat menyelesaikan masa-masa prakerin, dan dapat melakukan dokumentasi hal-hal yang telah Penulis lakukan pada sebuah buku laporan yang telah disusun dan dirancang ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada baginda Muhammad SAW, yang telah menuntun kita pada jalan penuh keberkahan.
            Pada kesempatan kali ini Penulis ingin megucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini, baik berupa saran , referensi , dan lain sebagainya.
            Penulis dengan tulus mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya, kepada :
1.      Ibu dan Bapak tercinta, atas dukungan yang telah diberikan kepada Penulis, baik moral maupun materi, pengorbanan kasih sayang serta doa yang selalu menyertai Penulis sampai saat ini.
2.      Bapak Subandi Selaku pimpinan STO nanjung yang telah memberikan penulis kesempatan melakukan prakerin di STO nanjung.
3.      Bapak Deden, Selaku pembingbing industri yang telah memberikan Penulis wawasan , arahan  ,serta bantuan selama prakerin.
4.      Bapak Asep Karyana M.SI selaku kepala sekolah SMKN 1 Cihampelas yang telah memberikan penulis kesempatan yang berharga untuk menambah wawasan di dunia industri.
5.      Bu Lise sri Andar Muni.S.PD , selaku Guru pembingbing yang telah bersedia membingbing dan memonitoring Penulis sampai akhir prakerin, sehingga dapat menyelesaikan buku laporan akhir ini.
6.      Bapak Deni.S.PD selaku petugas lapangan STO nanjung yang telah memberikan  kami ilmu yang bermanfaat , semangat dan motivasi sehingga menjadikan inspirasi bagi Penulis.
7.      Bapak Otang Ambaryadi , selaku petugas lapanagan STO nanjung, yang telah memberikan penulis wawasan sehingga membuat penulis mempunyai banyak ide-ide dan inovasi.
8.      Seluruh jajaran staf satuan keamanan STO nanjung yang telah memberikan penulis kesempatan dalam menjalani prakerin selama ini.
9.      Beep Meter dan Shawol , yang telah memberikan dukungan pada penulis.
10.  Rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, karena begitu banyaknya, terimakasih atas kebersamaannya selama ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan jasa-jasa yang telah membantu menyelesaikan Penulis dalam menyusun laporan akhir ini.
Semoga hasil dokumentasi ini bermanfaat bagi kita semua dan bagi penulis khususnya. Akhir kata, sebagai manusia biasa yang penuh kekurangan dan jauh dari sempurna sehingga banyak kekurangan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Hanya Allah maha segalanya, kita hanya dapat berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin dan niscaya Allah akan memberiklan yang terbaik bagi umat-NYA.
                                                                                    
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) yang dilakukan oleh peserta didik yang merupakan salah satu kurikulum atau program sekolah di SMK Negri 1 Cihampelas termasuk jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, dimana program ini merupakan suatu program yang sangat membantu peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan yang diperoleh selama berada dalam dunia usaha dan industri, karena dengan adanya kegiatan praktik perserta didik dapat mengetahui secara langsung apa itu dunia industri dan dapat merasakan serta membandingkan antara ilmu yang diperoleh dari sekolah dengan kenyataan yang ada di industri.
Selain itu dengan adanya program PRAKERIN ini pererta didik telah mendapat kesempatan untuk terjun langsung ke dunia industri, serta dapat mengsosialisasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di sekolah serta bersosialisasi langsung dengan dunia industri.
            Melihat besarnya manfaat dari kegiatan Praktik Kerja Industri ini dalam upaya meningkatkan potensi yang ada dalam peserta didik, maka sampai saat ini program ini sudah menjadi kewajiban bagi peserta didik.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri
            Praktik Kerja Industri pada dasarnya memiliki tujuan yang bermanfaat bagi peserta didik yang telah melaksanakannya, adapun tujuan dari program ini adalah sebagai berikut.
1.2.1        Memberikan kesempatan setiap peserta agar mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja, terutama yang berkaitan dengan bidang keahlian bidang teknologi dan komunikasi.
1.2.2        Meningkatkan dan memperluas proses penyerapan pendidikan di bidang teknologi dan komunikasi.
1.2.3        Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang dibutuhkan peserta didik sebelum memasuki dunia kerja.
1.2.4        Memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik tentang pengembangan teknologi dan komunikasi.
1.2.5        Melatih mental, sikap disiplin, dan tanggung jawab sebagai bekal saat terlibat dalam dunia industri.
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar siswa dapat melatih jiwa mandiri, berani, tanggung  jawab, disiplin,  serta dapat mengkaji ilmu terapan di lapangan dengan sekolah. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
1.3.1        Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktik Kerja Industri.
1.3.2        Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan sekolah  kepada siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
1.3.3        Menambah perbendaharaan  perpustakaan sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa angkatan berikutnya.
1.3.4        Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktik yang di lakukan di dunia industri.
1.3.5        Sebagai syarat mengikuti ujian sidang PRAKERIN.
1.3.6        Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh dari sekolah dan penerapannya dilaksanakan di dunia kerja.
1.3.7        Siswa mampu mencari  alternatif  pemecahan  masalah yang dituangkan dalam buku laporan.
1.4      Sistematika Laporan
Adapun sistematika laporan yang disusun adalah sebagai berikut.
BAB I   PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang PRAKERIN, tujuan PRAKERIN, tujuan penulisan  laporan dan sistematika penulisan laporan.
BAB II   URAIAN UMUM    
            Bab ini menceritakan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, uraian displin kerja dan pemeliharaan tempat kerja.
BAB III   LANDASAN TEORI
            Bab ini menjeleaskan tentang pengertian arsitektur jaringan Telkom dan Speedy.
BAB IV URAIAN KERJA
            Bab ini berisi tentang bagaimana uraian persiapan kerja, gambar kerja, proses pengerjaan, dan hasil yang dicapai serta faktor pendukung dan penghambat dalam melakukan PRAKERIN. Bab ini yang akan menjadi pokok pembahasan dalam sidang PRAKERIN.
BAB V  PENUTUP
            Pada bab ini Penulis akan  mengambil beberapa kesimpulan dari pengalaman kerja praktik yang telah dilaksanakan dan mencoba memberikan sedikit saran yang sekiranya dapat berguna demi perbaikan sekolah dan perusahaan di masa mendatang.


BAB II
URAIAN UMUM
2.1  Sejarah Perusahaan
          PT. TELKOM, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi.  PT TELKOM menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia.  Sejarah PT. TELKOM di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan  telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882.  Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon.
Pada tahun 1961 status jawatan diubah  menjadi perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. Kemudian pada tahun 1965 pemerintah memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Pada tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional dan Internasional.
Pada tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan perseroan (Persero).
Perubahan di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan jawatan sampai perusahaan publik.
Perubahan-perubahan besar terjadi pada tahun 1995 meliputi:
1.      restrukturisasi internal;
2.      kerjasama internal;
3.      Intial Publik Offering (IPO).
Jenis usaha  PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa Telekomunikasi dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa sistem Telepon Bergerak (STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder satelit, VSAT (Verry Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu.
Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia, Tbk berhasil menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi regional dan satu divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah territorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa SLJJ dan SLI. Divisi network menyelenggarakan jasa Telekomunikasi jarak jauh.
2.1.1        Visi PT. TELKOM
1.  To become a leading InfoCom player in the region, maksudya adalah:
PT. TELKOM Indonesia, Tbk berusaha untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
2. To be dominant infoCom player in the region and having strong brand equit, artinya menjadi penyedia layanan infocom yang paling dominant di Sumatera dan menjadi atau penyampai brand di bidang jasa Telekomunikasi.
2.1.2        Misi PT.TELKOM
PT. TELKOM Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan layanan  One Stop InfoCom dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELKOM Indonesia, Tbk akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
2.2  Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.  Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.
Adapun bentuk organisasi PT. TELKOM KANDATEL BANDUNG  berbentuk garis dan staff yakni terdapatnya garis komando dan garis koordinasi yang berbentuk matriks. Dan terdapat juga garis putus-putus yang menunjukkan garis koordinasi yang berarti diberikannya wewenang untuk mengadakan perubahan-perubahan terhadap kebijakan yang ada pada bagian-bagian atau perangkat organisasi.
            Adapun struktur organisasi PT. TELKOM KANDATEL BANDUNG adalah:
Gambar 2.1 Organisasi Telkom Kandatel Bandung drive III STO NANJUNG
2.3  Disiplin Kerja
Pada hakekatnya, disiplin merupakan hal yang dapat dilatih. Pelatihan disiplin diharapkan dapat menumbuhkan kendali diri, karakter atau keteraturan, dan efisiensi. Disiplin juga merupakan proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai tertentu.
Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat membedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang diharapkan bisa menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab.
            Telkom menerpakan 8 perilaku disiplin SIMPATIK, yaitu Sigap, Inovatif, Menarik, Peduli, Asertif, Tepat, Introspektif dan Kreatif.
2.4  Pemeliharaan Tempat Kerja
Pemeliharaan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga dan merawat fasilitas maupun lingkungan yang ada di perusahaan, di maksudkan untuk dapat meminimalisir segala sesuatu yang dapat merugikan perusahaan.
Adapun pemeliharaan yang dilakukan siswa prakerin di PT.TELKOM Kandatel STO Nanjung adalah sebagai berikut.
1.  Siswa dilarang menggunakan fasilitas yang ada di perusahaan  terkecuali ada ijin dari pihak perusahaan.
2.      Siswa diwajibkan menjaga dan merawat fasilitas Telkom dengan baik.
3.  Menggunakan fasilitas seperti telepon, komputer, dan lainnya dengan sebaik mungkin.
4.      Melakukan gladi bersih setiap hari jumat.

 
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1         Jaringan Akses Telepon
Untuk menyambungkan atau men-deliver service kepada pelanggan, Telkom memiliki jaringan akses atau jaringan transport. Mediumnya melalui jalur fisik (coaxial cable dan fiber optic). Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan pelanggan dengan sentral telepon. Jaringan ini adalah dasar jaringan telepon, karena pada dasarnya jaringan telekomunikasi adalah gabungan dari beberapa jaringan akses.
Jaringan akses sering juga disebut sebagai Outside Plan (OSP), beberapa istilah juga sering disebut sebagai Jaringan Lokal Akses. Ada empat jaringan akses yang digunakan dalam telekomunikasi.
3.1.1    Jaringan Lokal Akses Kabel (Jarlokab atau Jarkab)
            Yaitu jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya. Jaringan kabel adalah jaringan yang paling lama dan paling banyak digunakan. Jaringan ini menggunakan teknologi penggandaan seperti Pair Gain dan DSL.
3.1.2    Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
            yaitu jaringan yang menggunakan radio sebagai media aksesnya. Teknologi terdiri dari radio wireless (Wireless Local Loop, WLL) dan radio Point To Point.
3.1.3    Jaringan Lokal Akses Fiber Optik
Jaringan ini menggunakan serat optic sebagai medianya. Aplikasinya terdiri  dari FTTZ, FTTC, FTTB, FTTO dan FTTH.
3.1.4    Jaringan Akses Hibrid
Jaringan ini menggunakan media transmisi gabungan, aplikasinya antara lain teknologi HFC, PON.
3.2       Teknologi Jaringan Lokal Akses Kabel PT.TELKOM
3.2.1    Digital Line Carrier
Teknologi DLC digunakan untuk mengurangi jumlah kabel yang digunakan pada jaringan kabel dan mengatasi masalah kinerja dijaringan, misahrya banyaknya kabel yang rusak karena waktu, pekerjaan penggalian untuk konstruksi kabel yang sulit dan terbatas serta mahalnya biaya jaringan kabel dan pemeliharaannya. Teknologi ini hanya dapat mentransmisikan sinyal suara saja.
3.2.2    Digital Subcriber Line (DSL)
Kemajuan telekomunikasi menunjukkan bahwa kebutuhan tidak saja terbatas pada komunikasi suara, tetapi juga data dan gambar multimedia. Kabel konvensional hanya dapat menyalurkan sinyal suara,. Karenanya digunakan teknologi sejenis DLC namun dapat digunakan untuk komunikasi data dan gambar, teknologi ini disebut teknologi DSL (digital subscriber line).
3.2.2.1 Jenis-jenis DSL
Teknologi DSL terdiri antara lain ADSL, HDSL, SDSL dan VDSL. Masing- masing kelompok DSL mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
·         ADSL (asymmetrical digital subscriber line), memiliki laju downstream 1.5 - 9 Mbps dan upstream 16 - 640 kbps. Transmisi ADSL bekerja pada jarak sampai 18.000 kaki (5,48 Km) pada kawat tembaga pilin (single twisted pair). ADSL sangat cocok untuk akses Internet.
·         HDSL (high-data-rate digital subscriber line) tidak seperti ADSL, HDSL ini bersifat simetrik, memberikan kecepatan 1,544 Mbps di setiap jalurnya pada dua pasang kawat tembaga pilin. Banyak digunakan untuk saluran T1. Rentang operasi HDSL lebih terbatas daripada ADSL, sesudah 12.000 kaki (3,65 Km) harus disediakan penguat sinyal (repeater) untuk memperpanjang jarak layanannya.
·         SDSL (single-line digital subscriber line) sama dengan HDSL dengan kecepatan 1,544 Mbps baik untuk downstream maupun upstream tetapi pada sepasang kawat tembaga pilin. Rentang operasi SDSL sampai 10.000 kaki (3 Km). Aplikasinya adalah seperti pada residential video converencing atau akses LAN jarak jauh.
·         VDSL (Very-high-data-rate digital subscriber line) bersifat asimetrik. Rentang operasinya 1.000 - 4.500 kaki (304 m - 1,37 Km) dengan kecepatan 13 - 52 Mbps untuk downstream dan 1,5 - 2,3 Mbps untuk upstream-nya melalui sepasang kawat tembaga pilin. Selain untuk aplikasi T1, lebarpita yang tersisa memungkinkan perusahaan telekomunikasi memberikan program layanan HDTV (high-definition television).
3.3        Analisis Struktur Jaringan Kabel Telepon
Jaringan kabel yang menghubungkan sentral telepon ke pelanggan menggunakan kabel tembaga dengan jumlah satu pasang (pair) untuk satu pelanggan. Kabel ditarik dari MDF di sentral melalui konstruksi kabel primer yang terdiri dari manhole dan duct dan diterminasi ke titik distribusi skunder (RK), yang kemudian didistribusikan ke rumah penduduk melalui tiang dan Distribution Point (DP). Dari DP ditarik ke rumah menggunakan drop wire dan diterminasi dilokasi tertentu di rumah. Selanjutnya dengan menggunakan IKR/G jaringan dihubungkan dengan pesawat telepon.
Jaringan Telkom secara fisik adalah sebagai berikut.
Gambar 3.1 Struktur Jaringan Telkom
3.3.1    MDF (Main Distribution Frame)
MDF merupakan kumpulan terminal kabel yang berasal dari sentral neax fungsi MDF merupakan penghubung sentral neax dengan jaringan akses pelanggan, MDF terdiri atas ribuan pair kabel pelnggan.
3.3.2    MF (Main Feeder)
Main Feeder atau Kabel Primer adalah kabel terbesar yang digunakan dalam local loop, biasanya terdiri dari 3600 pair kabel. Kabel primer keluar dari sentral menuju ke rumah kabel, biasanya dihubungkan melalui kabel bawah tanah dan terhubung dengan panel – panel yang ada di bagian bawah rumah kabel.
3.3.3    FP (Feeder Point)
Rumah kabel adalah tempat memecah sambungan menjadi ratusan pair kabel pelanggan.
3.3.4    BF (Branch Feeder)
Branch Feeder atau Kabel Sekunder adalah versi kecil dari kabel primerKabel ini lebih sedikit kapasitasnya dibandingkan dengan kabel primer. Kabel ini menghubungkan rumah kabel yang satu dengan yang lain.
3.3.5    DP (Distribution Point)
Distribution Point adalah perangkat yang mendistribusikan jaringan.
3.3.6    DW (Drop Wire)
Drop Wire adalah kabel yang menghubungkan Distribution Point kepelanggan.
3.3.7    DC (Distribution Cable)
Distribution Cable adalah kabel yang menghubungkan rumah kabel (RK)   dengan kotak DP (Distribution Point).
3.4         Perangkat MDF (Main Distribution Frame)
Seperti yang telah kita ketahui MDF adalah ruang terminasi pelanggan Telkom, di MDF inilah dilakukannya pasang sambungan baru telepom maupun speedy. Adapun perangkat Telkom yang merupakan perangkat terminasi tersebut adalah sebagai berikut.
3.4.1    POT
             POT adalah terminasi awal dijumperkannya media transmisi yaitu berupa kabel. POT ini juga menjadi patokan nomor pelanggan.

                                                                     Gambar 3.2 POT
3.4.2        PRIMER
            PRIMER adalah terminasi akhir di MDF sebelum didistribusikan ke Rumah Kabel (RK).

                                                                Gambar 3.3 PRIMER
3.4.3    DSLAM
            DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran yang dipakai untuk mentransmisikan data. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam implementasi jaringan Digital Subscriber Line Pada perangkat DSLAM biasanya sudah terpasang SPLITTER yang berfungsi memisahkan sinyal suara dan sinyal data, dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral dan sinyal data akan diarahkan menuju BRAS melalui media transmisi yang bisa berbentuk  (Fiber Optic).  Selanjutnya dari BRAS akan diarahkan ke masing-masing ISP yang sudah bekerja sama dengan Telkom.
                                                                                              Gambar 3.4 DSLAM
3.4.4        Kabel jumper MDF
            Kabel jumper ini ialah kabel yang digunakan sebagai media transmisi terminasi di ruang MDF. Kabel ini terbagi menjadi dua macam yaitu kabel biru putih dan merah putih. Kabel biru putih merupakan kabel terminasi untuk telepon saja, sedangkan kabel merah putih sebagai kabel terminasi untuk Speedy.
                    




       


                                     Gambar 3.5 kabel jumper MDF
3.4.5    Tang
Tang pada prinsipnya yaitu difungsikan untuk memotong kabel jumper di MDF.
                                                      
                                                                      Gambar 3.6 Tang
3.4.6        Jumper Tools
            Tools ini berfungsi sebagai alat jumper kabel primer di MDF, pada ujung tools mirip seperti gunting dimana gunting inilah yang akan mengkoneksikan kabel ke POT.





                                                                  Gambar 3.7 Jumper tools
3.4.7        Isolir
             Isolir adalah sebuah benda kecil yang berfungsi untuk memutus hubungan telepon pelanggan atau menghentikan jalur telepon pelanggan.
                              Gambar 3.8 Isolir
3.4.8        Mikrotes
                Mikrotes adalah alat yang digunakan untuk mengecek nomor pelanggan di MDF
          Gambar 3.9 Mikrotes
3.5          Analisis Jaringan ADSL Speedy
Speedy adalah produk Layanan internet dari PT. TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon. Untuk Jaringan ADSL Speedy struktur yang digunakan hampir sama seperti jaringan telepon pada umumnya, namun ada perbedaan pada ruang terminasi kabel MDF (main distribution frame). Yaitu pada ruang MDF tersebut untuk jaringan speedy menggunakan sebuah perangkat yang disebut dengan DSLAM. Pada jaringan telepon biasa, kabel pada ruang terminasi MDF ditarik dari POT nomor ke PRIMER, sedangkan untuk Speedy terminasi kabel dari POT tidak langsung ditarik ke PRIMER, namun terlebih dahulu melalui perangkat DSLAM.

3.6        Speedy
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin pesat membawa akibat tingginya tuntunan masyarakat pengguna jasa telekomunikasi untuk mendapatkan layanan yang mudah dan cepat, terutama dalam dunia bisnis dengan persaingan yang ketat. PT TELKOM Kandatel Bandung memiliki banyak strategi dalam menghadapi persaingannya, yaitu dengan selalu meningkatkan produk layanan internet yang tak asing lagi yang tak lain dan tak bukan ialah speedy. Seperti yang penah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, Speedy adalah nama produk PT.Telkom yang merupakan layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broadband akses) menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) yang dapat melakukan percakapan telepon secara bersamaan saat melakukan akses internet. Speedy adalah brand dari layanan akses internet end-to-end untuk penggunaan residensial atau bisnis kecil dan menengah yang berbasis akses kabel tembaga. Dengan layanan ini jaringan akses telepon pelanggan ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon (voice), pelanggan juga dapat melakukan akses internet (dedicated). Speedy ini memiliki banyak kelebihan dalam memberikan layanan kepada pelanggannya, kelebihan itu adalah sebagai berikut.
  • Menggunakan saluran telepon eksisting
  • Akses internet kecepatantinggi (broadband internet access)
  • Kenyamananaplikasimultimedia
  • Dualayananpadasaatyang bersamaan
3.7        Layanan speedy
Tersedia berbagai pilihan paket layanan sesuai dengan kebutuhan rumah maupun bisnis yang disediakan oleh telkom baik paket jenis time based maupun unlimited dengan pilihan kecepatan yang bervariasi. Adapun paket layanan yang diberikan oleh PT.Telkom adalah sebagai berikut.
Tabel  3.1 Paket Speedy
3.8         Gangguan Jaringan Speedy
PT. TELKOM Divisi Access Network Site Operation (STO) Nanjung yang merupakan kantor cabang DIVA BANDUNG BARAT yang memiliki pelanggan speedy yang cukup banyak, dimana pada setiap jaringan memungkinkan akan  terjadinya error. Speedy tidak selamanya dapat berjalan dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Gangguan tersebut bisa berasal dari jaringan yang sedang bermasalah atau bisa juga dari perangkatnya. Untuk itu maka dibutuhkanlah penanganan dari gangguan Internet Speedy tersebut agar Speedy dapat berjalan dengan baik kembali. Dikarenakan adanya masalah tersebut maka solusi yang tepat adalah melakukan diagnosis gangguan speedy yang masuk dari pelanggan yang kemudian akan dilaporkan kepada para teknisi yang terlatih untuk memperbaiki gangguan yang terjadi melalui sebuah prosedur atau sistem yang terencana. Gangguan speedy dapat diklasiikasikan menjadi tiga jenis gangguan, gangguan tersebut adalah berikut.
3.8.1    Gangguan jaringan local user
Gangguan jaringan  inilah yang sering banyak ditemui oleh Telkom, gangguan jaringan local user yang melibatkan user atau pelanggan. Karena kerusakan  ini berada pada rumah pelanggan. Komplen dari para pelangggan biasanya masalah yang sama dengan pelanggan yang lainnya, maka dari itu penulis mencoba merangkum gangguan yang sering terjadi pada pelanggan diantaranya dibagi menjadi dua yaitu :
3.8.1.1  Kerusakan Secara Hardware
Kerusakan yang terjadi pada komponen hardware terletak pada komponen CPE CPE adalah kependekan dari Customer Premises Equipment. Yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Perangkat yang berada disisi pelanggan. CPE untuk layanan Speedy Broadband Access terdiri dari beberapa komponen Yaitu:
  • Saluran Telepon Eksisting (telepon rumah)
Saluran telepon merupakan syarat wajib untuk dapat menikmati layanan TELKOM Speedy, karena koneksi internet dilakukan lewat kabel telepon. Apabila customer belum memiliki telepon rumah maka harus menghubungi pihak TELKOM sebagai penyedia jaringan PSTN untuk dilakukan pasang baru telepon.
  • Komputer
Komputer didefinisikan sebagai perangkat yang digunakan untuk mengolah data inputan menjadi outputan berupa informasi. Berdasarkan definisi tersebut, komponen utama komputer secara garis besar terdiri dari perangkat input perangkat pemroses, perangkat penyimpanan, dan perangkat output.
  • Modem
Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem yang digunakan untuk layanan Speedy adalah jenis ADSL yang sesuai dengan teknologi ADSL yang diterapkan pada Speedy. Modem ADSL terdiri dari dua tipe yaitu Bridge dan Router.
  • Splitter
Splitter merupakan perangkat yang berfungsi memisahkan sinyal untuk voice telepon dan data. Sinyal voice telepon berada pada frekuensi 0 – 4 Khz, sedangkan sinyal data dibawa pada frekuensi 26 KHz – 1,1 Mhz. Splitter terdir dari 3 buah port RJ-11 dimana ketiga port tersebut dihubungkan ke roset, telepon, dan modem.
  • Konektor
Konektor adalah komponen yang berfungsi menghubungkan antar perangkat. Pada umumnya terdapat 3 buah konektor yang digunakan Speedy antara lain kabel konektor RJ-11 untuk menghubungkan splitter dengan 3 komponen lain (modem, telepon, dan roset), kabel UTP RJ-45 untuk menghubungkan modem dengan CPU melalui LAN card, serta kabel dengan konektor USB untuk menghubungkan modem dengan CPU (sebagai alternatif jika CPU tidak memiliki LAN card).
3.8.1.2  Kerusakan Secara Software
Kerusakan yang terjadi pada sisi software melputi kesalahan setting, dan kesalahan user lainnya yang menyebabkan modem tidak connect dan password Kecepatan browsing lambat.
3.9       Gangguan perangkat Telkom
Gangguan perangkat Telkom ini merupakan hal yang sering terjadi karena perangkat Telkom sudah tidak mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Gangguan tersebut biasanya terdapat pada perangkat Telkom sebagai akses jaringan ADSL yaitu pada perangkat DSLAM. DSLAM sudah tidak mampu membagi sinyal data dan sinyal suara secara simultan.
3.10     GAMAS  (Gangguan Masal)
            Gangguan masal ini merupakan gangguan yang tidak diharapkan sebelumnya baik oleh pihak Telkom maupun pelanggan.
  1. Mati listrik
Semua perangkat Telkom menggunakan listrik PLN sebagai sumber daya untuk membangkitkan semua komponennya. apabila pasokan listrik PLN mati akan mengganggu fungsionalitas perangkat-perangkat Telkom.
  1. Faktor alam
Faktor alam sangat mempengaruhi semua fungsionalitas jaringan yang ada.
  1. Pencurian kabel.
Pencurian kabel adalah hal yang dianggap menyalahi aturan. Selain berbahaya tindakan tersebut juga merugikan pihak Telkom dan pelanggan khusunya. Karena kabel yang digunakan sebagai media transmisi penghubung layanan antara Telkom dan pelanggan. Kabel yang sering diambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab ialah kabel DW (drop wire) yaitu kabel terminasi dari DP (distribution point) ke terminal box rumah pelanggan.
3.11     Proses Penanganan gangguan
Proses penanggulangan gangguan adalah hal terpenting dalam menyelesaikan masalah-masalah atau keluhan pelanggan. Adapun proses yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pelanggan adalah sebagai berikut.
Gambar 3.15 Alur proses pnganggulagan gangguan
3.12     Aplikasi pendukung penanggulangan masalah jaringan speedy
Aplikasi pendukung sangat berperan dalam menanggulangi masalah-masalah yang muncul pada speedy. Aplikasi embassy merupakan aplikasi pendukung berbasis web untuk melakukan monitoring dan mengecek kualitas jaringan.
                    Gambar 3.16 embassy
3.12.1    Bagian Data DSLAM
Gambar 3.17 Data DSLAM
Gambar diatas adalah bagian data dari DSLAM.
  • ID DSLAM di radius : nomor DSLAM di RADIUS
  • IP EMBASSY : nomor IP DSLAM di EMBASSY
  • IP DSLAM : nomor IP DSLAM
  • Status Error :
- OK jika DSLAM dalam keadaan baik.
- disable jika DSLAM dalam keadaan tidak aktif.
- kosong jika DSLAM dalam keadaan belum terdaftar.
  • Type DSLAM : type DSLAM yang dipakai
  • Nama DSLAM : nama DSLAM yang dipakai
  • Profile : profile ADSL pelanggan
  • Link Status : up jika link dalam keadaan bagus
         down jika link dalam keadaan tidak bagus
3.13.2 Parameter Performance Dslam
·         Line Rate
            Kecepatan jalur koneksi jaringan saat download dan upload.
·         SNR
            Perbandingan (ratio) antara kekuatan Sinyal (signal strength) dengan kekuatan Derau saat download dan upload. Jika SNR berwarna merah (nilainya ≤13 dB) maka kualitas jaringan jelek.
·         Attenuation
            Besarnya faktor redaman kabel atau hambatan. Nilai attenuation ini apabila makin rendah  maka akan semakin baik.
00,0 dB ~ 19,99 dB = bagus sekali
20,0 dB ~ 29,99 dB = bagus
30,0 dB ~ 39,99 dB = baik
40,0 dB ~ 49,99 dB = cukup
50,0 dB ~ 59,99 dB = buruk kemungkinan akan timbul masalah koneksi
60,0 dB ~ ke atas  = sangat buruk pasti akan timbul banyak gangguan koneksi (sinyal hilang, tidak bisa  connect, dsb).
·         Attainable Rate
            Parameter yang menentukan seberapa kesanggupan jaringan kabel
            menyalurkan data (bandwidth maksimal yang mampu disalurkan oleh
            kabel telepon).
·         Output power
            Besarnya power yang dihasilkan dari suatu perangkat.

3 comments:

  1. suka bermain poker?
    tapi tidka pernah menang sama sekali?

    jangan khawatir kawan mari join bersama kami di Pokervita
    Agent Poker dengan Bonus terbanyak setiap Harinya

    Info hub
    WA:0812 2222 996

    ReplyDelete