Mengenal perangkat Base Tranciever Station / BTS

Mulai mengenal macam-macam merk vendor perangkat BTS, dan seluk beluk kompenen perangkat BTS.

Troubleshooting perangkat BTS, Power Supply, maupun Transmisi

Mengenal berbagai macam troubleshoot, baik disisi BTS maupun Transmisi (SDH / PDH), dan pencatu daya penyuplai BTS

Android, Sistem operasi berbasis Open Source

Sistem operasi yang menyajikan ribuan content aplikasi tak berbayar. Berbasis Open Source, developer aplikasi bebas mengekspresikan imajinasi aplikasinya dengan mengcompile coding pack mereka

Kilas robotik

Mengenal bagaimana suatu microcontroller dapat mengeksekusi suatu sintaks, dengan bahasa pemrograman, serta kompenen pembangun robot

Kilas Pemrograman Berbasis OOP

Bahasa pemrograman berbasis OOP ( Oriented Object Programming ) yang beragam, serta mengenal bagaimana suatu aplikasi dibangun dengan membuat algoritma dan flowchart yang baik

Saturday, September 28, 2013

Perbedaan Kernel, ROM dan Baseband

Kernel - Apa itu Kernel?
Secara umum Kernel adalah inti dari sebuah OS yang berfungsi menghubungkan hardware dan aplikasi yang kemudian disebut sebagai software. Kernel berisi informasi hardware atau sebagai driver bagi alat yang bersangkutan. Ketika kita berinteraksi dengan salah satu aplikasi atau program di perangkat handphone, sebenarya kita sedang memerintahkan Kernel untuk mengontrol hardware. Di level Kernel ini para developer melakukan modifikasi untuk mengoptimalkan kerja hardware (cpu, memory, audio, grafik dan lain-lain). Jadi, kita akan banyak temui jenis Kernel dengan kelebihan masing-masing di Android.
Fungsi Kernel adalah sebagai jembatan antara Operating System (OS) dan hardware. Dengan kata lain, kernel berfungsi sebagai penghubung antara sofware dengan hardware.
Dalam konteks hanphone Android, kernel juga menyimpan informasi driver untuk hardware. Oleh karenaya Kernel bisa diganti dengan proses flashing untuk meningkatkan performa hardware Android, misalnya overclock, memaksimalkan kemampuan suara, grafis dan lain-lain.
Secara awal Device android yang baru itu sudah terpasang kernel buatan pabrik atau sering di sebut stock kernel, tapi ada juga orang yang merasa tidak puas dengan kinerja kernel buatan pabrik yang terbatas salah satunya, tidak bisa mengoverclock prossesor. Maka dari itu dari beberapa orang membuat atau memodifikasi kernel buatan pabrik menjadi sesuai keinginan si modifikator, jadi bisa mengoverclock, salah satunya. Dibawah ini beberapa kernel modifikasi yang saya temukan 
[KERNEL][LINARO] LuPuS Kernel for Stock ICS [ALL MDPI] 

[KERNEL][ICS][LINARO] Vengeance [All MDPI][4.1.B.1.13 BASED] 
[KERNEL][LINARO][ICS][RADEON v3.0] For All MDPI
[Mini/Mini Pro/Active/LwW] MESA v2.9 ICS/JB 
[KERNEL][Mini/MiniPro/Active/Live] LuPuS-jB 

sumber : http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=2148684

 ROM - Apa itu ROM?
Istilah ROM (Read Only Memory) biasanya digunanakan dalam memory komputer (tempat BIOS) yg tidak membutuhkan power untuk menyimpen data. Dalam dunia Android, ROM disini adalah internal memory tempat OS Android disimpan. Jadi, ROM untuk handphone Android bisa disebut sebagai tempat/daya tampung OS dan kadang langsung diidentikkan dengan versi OS itu sendiri seperti Eclair, Froyo dan Gingerbread.
Dalam ROM berisi OS dan beberapa paket software untuk menjalankan aplikasi tertentu di handphone seperti SMS, telpon, main game dan sebagainya. Jika kita ingin menganti tampilan maka yang diganti adalah ROM ini.

Semua paket ROM/OS pasti berisi Kernel. Misalnya kita flash Kernel sebelum instal custom ROM, maka Kernel di ROM baru ini akan menimpa Kernel yang awal tadi. Jika kemudian ingin mengganti Kernel maka tinggal flash Kernel saja. Satu hal yang harus diperhatikan, pastikan versi Kernel sesuai, dan ROM kompatibel dengan Kernel.Istilah ROM (Read Only Memory) biasanya digunanakan dalam memory komputer (tempat BIOS) yg tidak membutuhkan power untuk  menyimpen data. Dalam hanhpone (Android), ROM disini adalah internal memory tempat OS (Android) disimpan. Jadi ROM untuk handphone Android bisa dikatakan tempat/daya tampung OS dan kadang langsung diidentikkan dengan versi OS itu sendiri. Proses flash ROM akan mengganti total OS di Android dan kadan termasuk Kernel dan Recovery mode.

Secara resmi (Stock) ROM terdiri dari 3 komponen: OS, Kernel dan Recovery dan beberapa aplikasi yang terintegrasi untuk menjalankan Android. ROM yang dibuat bukan oleh Google biasanya dinamakan Custom ROM dan tentunya berasal dari Stock ROM yang dimodifikasi.
Baseband - atau Modem. Salah satu bagian dari Firmware yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara OS, hardware telekomunikasi dan penyedia jaringan telefon. Modem di Android berperan meningkatkan kinerja GPRS, 3G/E/H, WiFi, GPS, Bluetooth dan bahkan kinerja baterai.
BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT :

Kernel - Apa itu Kernel?
Secara umum Kernel adalah inti dari sebuah OS yang berfungsi menghubungkan hardware dan aplikasi yang kemudian disebut sebagai software. Kernel berisi informasi hardware atau sebagai driver bagi alat yang bersangkutan. Ketika kita berinteraksi dengan salah satu aplikasi atau program di perangkat handphone, sebenarya kita sedang memerintahkan Kernel untuk mengontrol hardware. Di level Kernel ini para developer melakukan modifikasi untuk mengoptimalkan kerja hardware (cpu, memory, audio, grafik dan lain-lain). Jadi, kita akan banyak temui jenis Kernel dengan kelebihan masing-masing di Android.
Fungsi Kernel adalah sebagai jembatan antara Operating System (OS) dan hardware. Dengan kata lain, kernel berfungsi sebagai penghubung antara sofware dengan hardware.
Dalam konteks hanphone Android, kernel juga menyimpan informasi driver untuk hardware. Oleh karenaya Kernel bisa diganti dengan proses flashing untuk meningkatkan performa hardware Android, misalnya overclock, memaksimalkan kemampuan suara, grafis dan lain-lain.
Secara awal Device android yang baru itu sudah terpasang kernel buatan pabrik atau sering di sebut stock kernel, tapi ada juga orang yang merasa tidak puas dengan kinerja kernel buatan pabrik yang terbatas salah satunya, tidak bisa mengoverclock prossesor. Maka dari itu dari beberapa orang membuat atau memodifikasi kernel buatan pabrik menjadi sesuai keinginan si modifikator, jadi bisa mengoverclock, salah satunya. Dibawah ini beberapa kernel modifikasi yang saya temukan 
[KERNEL][LINARO] LuPuS Kernel for Stock ICS [ALL MDPI] 

[KERNEL][ICS][LINARO] Vengeance [All MDPI][4.1.B.1.13 BASED] 
[KERNEL][LINARO][ICS][RADEON v3.0] For All MDPI
[Mini/Mini Pro/Active/LwW] MESA v2.9 ICS/JB 
[KERNEL][Mini/MiniPro/Active/Live] LuPuS-jB 

sumber : http://forum.xda-developers.com/showthread.php?t=2148684

 ROM - Apa itu ROM?
Istilah ROM (Read Only Memory) biasanya digunanakan dalam memory komputer (tempat BIOS) yg tidak membutuhkan power untuk menyimpen data. Dalam dunia Android, ROM disini adalah internal memory tempat OS Android disimpan. Jadi, ROM untuk handphone Android bisa disebut sebagai tempat/daya tampung OS dan kadang langsung diidentikkan dengan versi OS itu sendiri seperti Eclair, Froyo dan Gingerbread.
Dalam ROM berisi OS dan beberapa paket software untuk menjalankan aplikasi tertentu di handphone seperti SMS, telpon, main game dan sebagainya. Jika kita ingin menganti tampilan maka yang diganti adalah ROM ini.

Semua paket ROM/OS pasti berisi Kernel. Misalnya kita flash Kernel sebelum instal custom ROM, maka Kernel di ROM baru ini akan menimpa Kernel yang awal tadi. Jika kemudian ingin mengganti Kernel maka tinggal flash Kernel saja. Satu hal yang harus diperhatikan, pastikan versi Kernel sesuai, dan ROM kompatibel dengan Kernel.Istilah ROM (Read Only Memory) biasanya digunanakan dalam memory komputer (tempat BIOS) yg tidak membutuhkan power untuk  menyimpen data. Dalam hanhpone (Android), ROM disini adalah internal memory tempat OS (Android) disimpan. Jadi ROM untuk handphone Android bisa dikatakan tempat/daya tampung OS dan kadang langsung diidentikkan dengan versi OS itu sendiri. Proses flash ROM akan mengganti total OS di Android dan kadan termasuk Kernel dan Recovery mode.

Secara resmi (Stock) ROM terdiri dari 3 komponen: OS, Kernel dan Recovery dan beberapa aplikasi yang terintegrasi untuk menjalankan Android. ROM yang dibuat bukan oleh Google biasanya dinamakan Custom ROM dan tentunya berasal dari Stock ROM yang dimodifikasi.
Baseband - atau Modem. Salah satu bagian dari Firmware yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara OS, hardware telekomunikasi dan penyedia jaringan telefon. Modem di Android berperan meningkatkan kinerja GPRS, 3G/E/H, WiFi, GPS, Bluetooth dan bahkan kinerja baterai.

TIPS AWAL NEWBIE OPREKERS - MEMAHAMI ISTILAH-ISTILAH DALAM DUNIA OPREK

Tulisan ini saya buat dengan referensi dari Official Grup GYoung di Facebook d namun dengan saya modifikasi sebagian. Bagi kalian yang ingin ngoprek Android alias ngutak-atik semua isi android kalian perlu memperhatikan beberapa tips berikut. Tahap awal ngoprek android adalah melakukan Root.  Jadi Pengguna Android harus sadar bahwa proses root akan menggugurkan semua garansi & jaminan service Galaxy Young-nya. Meskipun pada nyatanya kita tahu kalau "hanya" root software-nya saja tentunya bisa diakali dengan proses unroot dan install ulang ke software pabrikannya seperti semula.  Berikut Tips untuk pengguna awal android yang ingin ngoprek ;

Pahami Istilah-istilah ngoprek

Rajinlah membaca dan searching Google. Jangan sekali- kali meminta untuk diajari langkah demi langkah, karena mungkin tidak semua orang mau dengan ikhlas untuk membantu anda saat itu juga. Bahkan teman atau sahabat anda sekalipun. Pelajari dengan cara membaca teorinya dan sering prakteknya. Pengalaman percobaan dan terjadinya error akan terus membantu menambah pengetahuan. Berikut istilah-istilah yang harus kalian pahami sebelum ngutak-atik android. Silahkan cari aja pengertiannya di Google. Pahamilah Istilah-istilah ngoprek : Root, Unroot, Stock ROM, Custom Rom, Bugs, CWM Recovery, Recovery Mode, Download Mode, Kernel, Flash, Flashing, Firmware, Bootloop, Bootanimation, Bootsplash, SoftBrick, HardBrick, Deodex, Odex

Pahami Perbedaan Stockrom  Dan Custom ROM

Stockrom adalah software bawaan pabrik, mungkin lebih tepat kita sebut saja firmware pabrikan, dan custom rom (cusrom) adalah firmware modifikasi yang dibuat oleh para developer dengan banyak perubahan baik itu penambahan maupun pengurangan fungsi.

Jika Akan Memasang Custom ROM

Pastikan apakah custom rom tersebut sesuai dengan firmware hp android anda. Perhatikan apakah bugsnya. Perhatikan fitur-fiturnya. Apakah Custom ROM itu masih ada pengembangan dari developernya, perhatikan komentar pengguna lain yang memasangnya.
Jika Akan Memasang Kernel
Perhatikan apa saja bugs kernel tersebut. Pastikan apakah kernel tersebut cocok dengan type hp android, versi android, dan firmware android anda. Perhatikan juga apakah kernel tersebut harus dipasang dalam kondisi hp android fresh (setelah diflashing/stockrom+stock kernel) atau tidak. Kesalahan dalam menginstall kernel dapat mengakibatkan hp android anda ketika dinyalakan hanya sampai di logo.

Pahami flashing via odin dan flashing via CWM recovery
Flashing adalah memasang firmware Smartphone Android anda, dilakukan jika Android anda bootloop (restart terus menerus), sistem android bermasalah, anda ingin mengupgrade firmware terbaru atau kembali ke Stock ROM ( Kondisi awal hp Android).

FLASHING VIA ODIN

Bagi para pengguna Android Samsung tentu cara flashingnya dengan menggunakan Software Odin. Flashing via Odin wajib hukumnya menggunakan tambahan alat yaitu komputer/laptop. Karena ODIN adalah aplikasi yang berjalan di lingkungan windows. Dan Flashing ODIN biasanya digunakan untuk flashing stockrom (software default pabrikan). Yang sebelum diperhatikan sebelum Flashing via odin adalah pastikan firmware itu benar-benar buat type hp android anda, pastikan koneksi kabel data tidak putus/nyambung, Jika pakai Laptop baterainya tidak hampir habis, Jika pakai komputer Jangan sampai komputer tiba-tiba mati karena  listrik mati, error/hang, dll. Karena jika hal ini terjadi ketika proses flashing maka Android anda bisa bricked/mati total.

FLASHING VIA CWM

Flashing ini melalui tahapan masuk ke mode recovery pabrikan kemudian masuk ke recovery CWM dengan cara menginstall zip file CWM. Sebelumnya anda harus sudah membackup semua isi hh android ( Nandroid backup) /memiliki backupan hh android sehingga jika suatu saat hh android anda bermasalah anda bisa merestore backupan tersebut.
Jangan lupa Backup selalu data kontak, sms, dan aplikasi. Mungkin saja masih ada tips-tips lainnya yang belum tercatat disini. Semoga tulisan ini bermanfaat
Selamat Belajar Android
be SMART with android SMARTphone BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT :
Tulisan ini saya buat dengan referensi dari Official Grup GYoung di Facebook d namun dengan saya modifikasi sebagian. Bagi kalian yang ingin ngoprek Android alias ngutak-atik semua isi android kalian perlu memperhatikan beberapa tips berikut. Tahap awal ngoprek android adalah melakukan Root.  Jadi Pengguna Android harus sadar bahwa proses root akan menggugurkan semua garansi & jaminan service Galaxy Young-nya. Meskipun pada nyatanya kita tahu kalau "hanya" root software-nya saja tentunya bisa diakali dengan proses unroot dan install ulang ke software pabrikannya seperti semula.  Berikut Tips untuk pengguna awal android yang ingin ngoprek ;

Pahami Istilah-istilah ngoprek

Rajinlah membaca dan searching Google. Jangan sekali- kali meminta untuk diajari langkah demi langkah, karena mungkin tidak semua orang mau dengan ikhlas untuk membantu anda saat itu juga. Bahkan teman atau sahabat anda sekalipun. Pelajari dengan cara membaca teorinya dan sering prakteknya. Pengalaman percobaan dan terjadinya error akan terus membantu menambah pengetahuan. Berikut istilah-istilah yang harus kalian pahami sebelum ngutak-atik android. Silahkan cari aja pengertiannya di Google. Pahamilah Istilah-istilah ngoprek : Root, Unroot, Stock ROM, Custom Rom, Bugs, CWM Recovery, Recovery Mode, Download Mode, Kernel, Flash, Flashing, Firmware, Bootloop, Bootanimation, Bootsplash, SoftBrick, HardBrick, Deodex, Odex

Pahami Perbedaan Stockrom  Dan Custom ROM

Stockrom adalah software bawaan pabrik, mungkin lebih tepat kita sebut saja firmware pabrikan, dan custom rom (cusrom) adalah firmware modifikasi yang dibuat oleh para developer dengan banyak perubahan baik itu penambahan maupun pengurangan fungsi.

Jika Akan Memasang Custom ROM

Pastikan apakah custom rom tersebut sesuai dengan firmware hp android anda. Perhatikan apakah bugsnya. Perhatikan fitur-fiturnya. Apakah Custom ROM itu masih ada pengembangan dari developernya, perhatikan komentar pengguna lain yang memasangnya.
Jika Akan Memasang Kernel
Perhatikan apa saja bugs kernel tersebut. Pastikan apakah kernel tersebut cocok dengan type hp android, versi android, dan firmware android anda. Perhatikan juga apakah kernel tersebut harus dipasang dalam kondisi hp android fresh (setelah diflashing/stockrom+stock kernel) atau tidak. Kesalahan dalam menginstall kernel dapat mengakibatkan hp android anda ketika dinyalakan hanya sampai di logo.

Pahami flashing via odin dan flashing via CWM recovery
Flashing adalah memasang firmware Smartphone Android anda, dilakukan jika Android anda bootloop (restart terus menerus), sistem android bermasalah, anda ingin mengupgrade firmware terbaru atau kembali ke Stock ROM ( Kondisi awal hp Android).

FLASHING VIA ODIN

Bagi para pengguna Android Samsung tentu cara flashingnya dengan menggunakan Software Odin. Flashing via Odin wajib hukumnya menggunakan tambahan alat yaitu komputer/laptop. Karena ODIN adalah aplikasi yang berjalan di lingkungan windows. Dan Flashing ODIN biasanya digunakan untuk flashing stockrom (software default pabrikan). Yang sebelum diperhatikan sebelum Flashing via odin adalah pastikan firmware itu benar-benar buat type hp android anda, pastikan koneksi kabel data tidak putus/nyambung, Jika pakai Laptop baterainya tidak hampir habis, Jika pakai komputer Jangan sampai komputer tiba-tiba mati karena  listrik mati, error/hang, dll. Karena jika hal ini terjadi ketika proses flashing maka Android anda bisa bricked/mati total.

FLASHING VIA CWM

Flashing ini melalui tahapan masuk ke mode recovery pabrikan kemudian masuk ke recovery CWM dengan cara menginstall zip file CWM. Sebelumnya anda harus sudah membackup semua isi hh android ( Nandroid backup) /memiliki backupan hh android sehingga jika suatu saat hh android anda bermasalah anda bisa merestore backupan tersebut.
Jangan lupa Backup selalu data kontak, sms, dan aplikasi. Mungkin saja masih ada tips-tips lainnya yang belum tercatat disini. Semoga tulisan ini bermanfaat
Selamat Belajar Android
be SMART with android SMARTphone

CARA MUDAH DOWNLOAD APLIKASI DARI PLAYSTORE VIA KOMPUTER

Berikut langsung saja, saya akan bagikan tutorial cara mudah mendownload aplikasi dari playstore android via komputer :

kali ini, kita akan menggunakan bantuan aplikasi untuk mendownload apk dari Playstore. ikuti langkah-langkah berikut :
1. siapkan bahan aplikasi berikut :
    - Real APK Leecher , langsung gak pake lama gan, sedot >>> download <<<
      Setelah anda mendownloadnya extract folder yang ada dikomputer anda. Kalau saya sendiri mengextracknya di folder C:\Program Files\Real APK Leecher. Setelah itu klik kanan file yang bernama Real APK Leecher.exe yang ada difolder anda tadi dan pilih SEND TO DESKTOP tujuannya untuk membuat jalan pintas dari desktop atau biasa disebut Shortcut.
 
    - kita perlu mengetahui Device id HH kita gan. Gunanya, nanti di aplikasi Real APK Leecher, kita diharuskan untuk memasukkan Device id kita untuk login di Playstore via aplikasi Real APK Leecher. tidak perlu khawatir apakah aplikasi yang kita download compatible dengan HH kita / tidak, karena fungsi Device id inilah yang nantinya akan mengenerate list download yang kompatible dengan HH kita. tidak usah bingung gan, keep follow the step aja. wkwkwk

langsung saja, untuk mengetahui Device id di HH kita, download aja apk "Device Id" di Playstore via Handphone agan, kemudian instal dan buka. berikut penampakannya :

 

2. Setelah kita mengetahui Device id, langsung aja buka aplikasi Real APK Leecher
lihat gambar berikut :
Pengaturan Real APK 
- isikan email dan password seusai yang digunakan untuk login Playstore
- Device id : masukkan Device Id

>>> klik save

3. Setelah anda masukan semua informasi yang dibutuhkan sekarang anda tinggal mencari dengan cara mengetik nama aplikasi yang ingin anda download tadi di kotak pencarian Search Android Marked By. Kalau saya memilih pilihan yang Custom. Masukan nama aplikasinya lalu tekan enter. Tunggu sampai menemukan aplikasinya.
Memilih Aplikasi

Jika sudah menemukan apikasi yang ingin didownload, klik kanan lalu pilih Download This App. Maka hasil download tadi masuk ke folder C:\Program Files\Real APK Leecher. Setelah selesai mendownload anda bisa mengirimnya ke perangkat android anda melalui kabel USB atau bluetooth anda.
BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT : Berikut langsung saja, saya akan bagikan tutorial cara mudah mendownload aplikasi dari playstore android via komputer :

kali ini, kita akan menggunakan bantuan aplikasi untuk mendownload apk dari Playstore. ikuti langkah-langkah berikut :
1. siapkan bahan aplikasi berikut :
    - Real APK Leecher , langsung gak pake lama gan, sedot >>> download <<<
      Setelah anda mendownloadnya extract folder yang ada dikomputer anda. Kalau saya sendiri mengextracknya di folder C:\Program Files\Real APK Leecher. Setelah itu klik kanan file yang bernama Real APK Leecher.exe yang ada difolder anda tadi dan pilih SEND TO DESKTOP tujuannya untuk membuat jalan pintas dari desktop atau biasa disebut Shortcut.
 
    - kita perlu mengetahui Device id HH kita gan. Gunanya, nanti di aplikasi Real APK Leecher, kita diharuskan untuk memasukkan Device id kita untuk login di Playstore via aplikasi Real APK Leecher. tidak perlu khawatir apakah aplikasi yang kita download compatible dengan HH kita / tidak, karena fungsi Device id inilah yang nantinya akan mengenerate list download yang kompatible dengan HH kita. tidak usah bingung gan, keep follow the step aja. wkwkwk

langsung saja, untuk mengetahui Device id di HH kita, download aja apk "Device Id" di Playstore via Handphone agan, kemudian instal dan buka. berikut penampakannya :

 

2. Setelah kita mengetahui Device id, langsung aja buka aplikasi Real APK Leecher
lihat gambar berikut :
Pengaturan Real APK 
- isikan email dan password seusai yang digunakan untuk login Playstore
- Device id : masukkan Device Id

>>> klik save

3. Setelah anda masukan semua informasi yang dibutuhkan sekarang anda tinggal mencari dengan cara mengetik nama aplikasi yang ingin anda download tadi di kotak pencarian Search Android Marked By. Kalau saya memilih pilihan yang Custom. Masukan nama aplikasinya lalu tekan enter. Tunggu sampai menemukan aplikasinya.
Memilih Aplikasi

Jika sudah menemukan apikasi yang ingin didownload, klik kanan lalu pilih Download This App. Maka hasil download tadi masuk ke folder C:\Program Files\Real APK Leecher. Setelah selesai mendownload anda bisa mengirimnya ke perangkat android anda melalui kabel USB atau bluetooth anda.

Mengenal Android CWM serta fungsi CWM | ClockWorkMod



ClockWorkMod atau yang biasa disebut dengan CWM adalah sebuah recovery pada perangkat Android, yang bentuk fungsi dan penerapannya hampir serupa dengan recovery default. Biasanya pada recovery default menu yang tersedia adalah:
 

1. Reboot system now = Untuk reboot Android
2. Apply update from sdcard = untuk memilih zip dalam SD Card
3. Wipe data/factory reset = untuk reset data data Android
4. Wipe cache partition = untuk menghapus cache

Itulah tampilan menu dalam recovery default, tidak seperti recovery default pada recover via CWM terdapat 8 menu pilihan yang sangat membantu sobat dalam berbagai hal, 4 dari 8 pilihan tersebut adalah tambahannya:
 
 
 
5. Apply Update.zip =  sobat bisa root HH sobat dari sini
6. back-up and restore = disinilah sobat memback-up, segala data-datanya termasuk ROM
    default akan tersimpan dan utuh layaknya sebelum melakukan instalasi ROM ketika di
    restore.
7. Mount and storage
8. Advanced = dipilihan ini terdapat banyak lagi pilihan yang tersedia, salah satunya partisi SD
    Card.
 
Back Up And Restore

Apa sebenarnya arti back up itu sendiri?, back up adalah suatu aktifitas menyimpan data yang bertujuan menjaga data. Biasanya back-up yang dilakukan pada Android dilakukan di CWM, walaupun ada juga sebenarnya cara back up melalui media lain. Kenapa banyak user Android termasuk saya back up melalui CWM?. Salah satu keuntungannya yaitu jika kita back up melalui CWM, maka seluruh data yang tersimpan akan tersimpan 100%, jadi jika sobat merestore data sobat maka tidak ada satupun data-data yang hilang. Semuanya terlihat utuh. Back Up melalui CWM biasanya disebut dengan Nanroid Back up. Untuk cara back up dan restorenya, saya tidak akan menjelaskannya karna menurut saya anak SD juga bisa, jadi cukup memilih opsi back up dan restore ini .

Jika sobat punya SD Card yang kelasnya kurang dari 6, saya sarankan sobat untuk mengurangi SD Card sobat sampai minimal 25%., karena jika sobat menggunakan SD Card dengan kelas 6 kebawah, proses back-up ataupun akan berjalan lama bahkan gagal.
Sekian Postingan dari Drio AC Dokter Android, silahkan berikan masukan atau beberapa tambahan jika sekiranya apa yang salah tulis adalah suatu kesalahan. Sampai ketemu di postingan selanjutnya. 


sumber : http://androdoctor.blogspot.com


BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT :

ClockWorkMod atau yang biasa disebut dengan CWM adalah sebuah recovery pada perangkat Android, yang bentuk fungsi dan penerapannya hampir serupa dengan recovery default. Biasanya pada recovery default menu yang tersedia adalah:
 

1. Reboot system now = Untuk reboot Android
2. Apply update from sdcard = untuk memilih zip dalam SD Card
3. Wipe data/factory reset = untuk reset data data Android
4. Wipe cache partition = untuk menghapus cache

Itulah tampilan menu dalam recovery default, tidak seperti recovery default pada recover via CWM terdapat 8 menu pilihan yang sangat membantu sobat dalam berbagai hal, 4 dari 8 pilihan tersebut adalah tambahannya:
 
 
 
5. Apply Update.zip =  sobat bisa root HH sobat dari sini
6. back-up and restore = disinilah sobat memback-up, segala data-datanya termasuk ROM
    default akan tersimpan dan utuh layaknya sebelum melakukan instalasi ROM ketika di
    restore.
7. Mount and storage
8. Advanced = dipilihan ini terdapat banyak lagi pilihan yang tersedia, salah satunya partisi SD
    Card.
 
Back Up And Restore

Apa sebenarnya arti back up itu sendiri?, back up adalah suatu aktifitas menyimpan data yang bertujuan menjaga data. Biasanya back-up yang dilakukan pada Android dilakukan di CWM, walaupun ada juga sebenarnya cara back up melalui media lain. Kenapa banyak user Android termasuk saya back up melalui CWM?. Salah satu keuntungannya yaitu jika kita back up melalui CWM, maka seluruh data yang tersimpan akan tersimpan 100%, jadi jika sobat merestore data sobat maka tidak ada satupun data-data yang hilang. Semuanya terlihat utuh. Back Up melalui CWM biasanya disebut dengan Nanroid Back up. Untuk cara back up dan restorenya, saya tidak akan menjelaskannya karna menurut saya anak SD juga bisa, jadi cukup memilih opsi back up dan restore ini .

Jika sobat punya SD Card yang kelasnya kurang dari 6, saya sarankan sobat untuk mengurangi SD Card sobat sampai minimal 25%., karena jika sobat menggunakan SD Card dengan kelas 6 kebawah, proses back-up ataupun akan berjalan lama bahkan gagal.
Sekian Postingan dari Drio AC Dokter Android, silahkan berikan masukan atau beberapa tambahan jika sekiranya apa yang salah tulis adalah suatu kesalahan. Sampai ketemu di postingan selanjutnya. 


sumber : http://androdoctor.blogspot.com


Wednesday, September 4, 2013

RF Signal Tracker, Tool Untuk Cek Sinyal

Dalam tulisan sebelumnya, aku sempat kecewa dengan RF Signal Tracker yang belum berfungsi di Mbak Andro ku. Ternyata setelah baca sana-sini, ada yang terlewatkan saat setting. Tepok jidat !!!!
RF Signal Tracker adalah salah satu dari beberapa aplikasi berbasis android yang bisa digunakan untuk drive test sinyal seluler. Meski mungkin tidak selengkap TEMS, aplikasi ini sudah cukup dengan beberapa fitur seperti :
  1. Input data site (MCC, MNC, LAC, ID, Longitude dan Latitude site) secara manual sesuai data site yang kita miliki.  Dan ini yang aku lewati.
  2. Dapat merekam data RSSI, menyimpannya dan meng-convertnya ke bentuk file XML, CVS dan KML untuk dianalisa lebih lanjut.
  3. Dapat me-replay data yang telah rekam langsung dari HP.
  4. Dapat memperkirakan coverage dari suatu cell.
  5. Dan yang pasti gratis :)
Tampilan RF Signal Tracker
Update !!!
Untuk pengolahan data RF Signal Tracker menggunakan MapInfo, bisa dibuka di sini.
Untuk dapat menjalankan aplikasi ini maka yang dibutuhkan adalah :
  1. HP dengan operating system Android dari hasil kerja halal :) . Untuk HP dengan O/S Blackberry atau IOS, saya kurang tahu karena tidak punya. Kalau ada yang mau nyumbang HP Blackberry atau IOS dengan senang hati saya terima :)
  2. Aplikasi RF Signal Tracker yang dapat didownload secara gratis (tapi tarif data karena download tetap jalan) dari android market (http://market.android.com/App/tools) dan search RF Signal Tracker. Bagi yang masih awam dengan android, bisa langsung masuk ke aplikasi Market yang telah ada di HP Android masing-masing.
Sejak minggu kemarin, Menu Market Android berubah menjadi Google Play di HP Android.
Versi terakhir adalah RF Signal Tracker versi 2.4.1 tetapi baca di web pembuatnya akan segera keluar 2.4.2
Pembuatan data site :
Sesuai petunjuk di http://sites.google.com/site/androiddevelopmentproject/home/rf-signal-tracker yang pertama disiapkan adalah data site. Caranya adalah :
  1. Buka aplikasi notepad di PC.
  2. Pada baris pertama, masukkan data ini : mcc,mnc,lac,ci,latitude,longitude
  3. Pada baris selanjutnya, masukkan data tiap cell sesuai urutan di point b.
-         MCC : 510 (Untuk Indonesia)
-         MNC : 01 (Misal Untuk Operator Indosat)
-         LAC : Local Area Code
-         CI : Cell ID Code
-         Latitude : Garis Lintang
-         Longitude : Garis Bujur
  1. Hasil file-nya seperti ini untuk GSM/DCS :
mcc,mnc,lac,ci,latitude,longitude
510,01,28993,35234,-3.35858,102.44979
510,01,28993,35235,-3.35858,102.44979
510,01,28993,35236,-3.35858,102.44979
510,01,28993,35227,-3.45647,102.63289
510,01,28993,35228,-3.45647,102.63289
510,01,28993,35229,-3.45647,102.63289
Dan untuk 3G/WCDMA, misalnya :
510,01,51101,29221,-3.27516,102.90281
510,01,51101,29222,-3.27516,102.90281
510,01,51101,29223,-3.27516,102.90281
510,01,51101,29211,-3.32104,102.82963
510,01,51101,29212,-3.32104,102.82963
510,01,51101,29213,-3.32104,102.82963
510,01,51101,29141,-3.26561,102.91903
510,01,51101,29142,-3.26561,102.91903
510,01,51101,29143,-3.26561,102.91903
  1. Perlu diingat, 1 site GSM/DCS/3G memiliki 3 cell/sektor. Jadi ketiga cell/sektor tersebut juga harus diinput. Dari data di atas, untuk site yang sama (ditunjukkan dengan koordinat latitude/longitude yang sama) terlihat hanya berbeda di data CI saja untuk ketiga cell-nya.
  2. Save As file di atas dalam format .CVS. Simpan dengan nama terserah.
  3. Sambungkan kabel data PC ke HP android. Pilih USB Selected.
  4. Pilih Connect USB Storage.
  5. Copy-kan file CSV yang telah dibuat ke folder rfsignaldata di HP Android kita.
  6. Done.
Jika kita tidak memiliki akses/informasi tentang data MCC, MNC, LAC dan CI maka kita bisa membuatnya secara manual. Dan pertama yang dibutuhkan adalah :
  1. Kita harus tahu site/tower tersebut milik operator siapa.
  2. Memiliki GPS untuk mencatat data koordinat tower tersebut.
Untuk mengisi data tersebut, yang perlu diingat adalah :
  1. MCC/Mobile Country Code yang berarti kode negara, untuk Indonesia yaitu : 510
  2. MNC/Mobile Network Code yang berarti kode untuk tiap operator, misalnya : 01 untuk Indosat, 10 untuk Telkomsel dan 11 untuk XL Axiata.
  3. LAC/Local Area Code, kode area seluler. Untuk mengetahui LAC dan CI, ada banyak aplikasi di Android Market/Google Play yang bisa digunakan. Misalnya di aplikasi android Antennas akan ditemukan informasi LAC dan CID di bagian bawahnya.
  4. CI/Cell ID. Untuk mengetahui CI, sama dengan cara LAC. Sekedar diketahui, dalam satu site biasanya terdiri dari 3 sektor yang memiliki CI berurutan dari sektor 1 sampai 3.
Penomorannya pun unik, tinggal melihat digit terakhir dari CI tersebut maka kita akan tahu di-handle oleh sektor berapa, misalnya : Untuk sektor 1 digit terakhir CI adalah 1 atau 4 atau 7. Sektor 2 dengan digit terakhir 2 atau 5 atau 8. Sektor 3 dengan digit CI terakhir adalah 3, 6 dan 9. Sehingga dalam satu site, secara berurutan, penomoran CI dari sektor 1 sampai 3 bisa : xxxx1, xxxx2, xxxx3 atau xxxx4, xxxx5, xxxx6 atau xxxx7, xxxx8, xxxx9.
Sebagai informasi kecil, jika dalam satu site terdapat GSM dan DCS atau bahkan 3G maka bisa terdiri dari lebih dari 3 sektor dalam site yang sama. Nah, penomoran CI di atas bisa berbeda. Misalnya untuk GSM dari aabb1, aabb2, aabb3 sedangkan DCS memakai nomor bisa ccdd4,ccdd5,ccdd6. Demikian pulan untuk 3G.
Terakhir, data koordinat site telah kita dapatkan dari GPS. Sehingga kita pun bisa membuat file .CSV seperti contoh di atas.
Setting di HP :
  1. Buka aplikasi RFSignalTracker
  2. Klik tombol Menu di HP.
  3. Pilih Preferences. Di Pilihan Site Database, pilih Local. Pilihan ini akan membuat aplikasi akan mencari database site ke file yang kita buat, bukan ke data Google atau OpenCellID karena mungkin data site kita tidak terdapat di Google maupun OpenCellID.
  4. Di Preference juga kita bisa mengaktifkan banyak hal. Misalnya : Unit of Measure pilih metric, Centang di Show signal strength, Sector Coverage, Show Serving Cell, mengaktifkan Vibrate/Sound ketika terjadi Hand Over.
  5. Keluar dari menu Preference dengan menekan tombol Back di HP.
  6. Pilih DB yang memiliki icon koin bertumpuk di sudut kanan atas.
  7. Pilih Import site record. Dan pilih nama file CSV yang telah kita buat sebelumnya.
Penggunaan :
  1. Aktifkan GPS di HP kita.
  2. Buka RFSignalTracker
  3. Klik Map
  4. Tunggu beberapa saat sampai GPS telah mengunci lokasi kita.
  5. Setelah terkunci, Done!!!
  6. Di bagian bawah Halaman Map akan terdapat beberapa informasi seperti : LAC/CID, Site bearing/berapa derajat arah kita/HP ke site, Site Dist/berapa km jarak kita ke site, dll.
Penggunaan RF Tracker Signal
Dari gambar di atas terlihat, lokasi HP kita  terletak antara CI 56639 dan 36141 dengan RSSI -91 dBm dan yang aktif saat itu adalah CI 56639.
  1. Jika akan drive test, tinggal klik Tombol RF di pojok kiri bawah halaman Map sehingga timbul warna  hijau. Dan kita dapat mulai drive test.
  2. Setelah selesai kita drive test, klik lagi tombol RF dan warna hijau akan mati. Hasil drive test bisa disimpan dalam file XML, CSV atau KML sehingga bisa kita load di Google Earth.
  3. Hasil drive test, dapat kita putar ulang dengan klik Rec di sebelah Map.
Hasil  Replay Record
Gambar di atas menunjukkan replay dari hasil drivetest sebelumnya. 245 menunjukkan total terdapat 245 titik/dot dan sekarang berada di titik 104.
  1. File KML dapat kita buka di GoogleEarth dan memberikan gambaran ringkas tentang coverage dan RSSI sepanjang drive test yang kita lakukan.
  2. File CVS dan XML dapat dibuka menggunakan Excel untuk kepentingan analisa lebih lanjut seperti di lokasi mana sinyal masih lemah.
Semoga bermanfaat…..
UPDATE : Cellname sekarang bisa ditampilkan
Di Update yang terbaru, RF Signal Tracker sudah bisa menampilkan Cellname. Jadi kita tidak usah capek – capek memperkirakan site mana yang sedang ditampilkan di RF Signal Tracker.
Caranya :
Cukup tambahkan satu kolom “cellname” di file CSV dan isikan nama setiap cell atau sektornya, sehingga file CSV misalnya menjadi :
mcc,mnc,lac,ci,latitude,longitude,cellname
510,01,28993,35234,-3.35858,102.44979, Air Dingin 1
510,01,28993,35235,-3.35858,102.44979, Air Dingin 2
510,01,28993,35236,-3.35858,102.44979, Air Dingin 3
510,01,28993,35227,-3.45647,102.63289, Sumber Bening 1
510,01,28993,35228,-3.45647,102.63289, Sumber Bening 2
Kemudian tinggal upload lagi file CSV yang baru ini. Dan saat RF Signal Tracker dijalankan, hasilnya seperti berikut :
Tampilan Cellname
Tampilan Cellname
Sekarang kita bisa tahu sektor dari tower mana yang menghandle sinyal di HP kita…..
Selesai……..

sumber : http://ekoyw.wordpress.com BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT : Dalam tulisan sebelumnya, aku sempat kecewa dengan RF Signal Tracker yang belum berfungsi di Mbak Andro ku. Ternyata setelah baca sana-sini, ada yang terlewatkan saat setting. Tepok jidat !!!!
RF Signal Tracker adalah salah satu dari beberapa aplikasi berbasis android yang bisa digunakan untuk drive test sinyal seluler. Meski mungkin tidak selengkap TEMS, aplikasi ini sudah cukup dengan beberapa fitur seperti :
  1. Input data site (MCC, MNC, LAC, ID, Longitude dan Latitude site) secara manual sesuai data site yang kita miliki.  Dan ini yang aku lewati.
  2. Dapat merekam data RSSI, menyimpannya dan meng-convertnya ke bentuk file XML, CVS dan KML untuk dianalisa lebih lanjut.
  3. Dapat me-replay data yang telah rekam langsung dari HP.
  4. Dapat memperkirakan coverage dari suatu cell.
  5. Dan yang pasti gratis :)
Tampilan RF Signal Tracker
Update !!!
Untuk pengolahan data RF Signal Tracker menggunakan MapInfo, bisa dibuka di sini.
Untuk dapat menjalankan aplikasi ini maka yang dibutuhkan adalah :
  1. HP dengan operating system Android dari hasil kerja halal :) . Untuk HP dengan O/S Blackberry atau IOS, saya kurang tahu karena tidak punya. Kalau ada yang mau nyumbang HP Blackberry atau IOS dengan senang hati saya terima :)
  2. Aplikasi RF Signal Tracker yang dapat didownload secara gratis (tapi tarif data karena download tetap jalan) dari android market (http://market.android.com/App/tools) dan search RF Signal Tracker. Bagi yang masih awam dengan android, bisa langsung masuk ke aplikasi Market yang telah ada di HP Android masing-masing.
Sejak minggu kemarin, Menu Market Android berubah menjadi Google Play di HP Android.
Versi terakhir adalah RF Signal Tracker versi 2.4.1 tetapi baca di web pembuatnya akan segera keluar 2.4.2
Pembuatan data site :
Sesuai petunjuk di http://sites.google.com/site/androiddevelopmentproject/home/rf-signal-tracker yang pertama disiapkan adalah data site. Caranya adalah :
  1. Buka aplikasi notepad di PC.
  2. Pada baris pertama, masukkan data ini : mcc,mnc,lac,ci,latitude,longitude
  3. Pada baris selanjutnya, masukkan data tiap cell sesuai urutan di point b.
-         MCC : 510 (Untuk Indonesia)
-         MNC : 01 (Misal Untuk Operator Indosat)
-         LAC : Local Area Code
-         CI : Cell ID Code
-         Latitude : Garis Lintang
-         Longitude : Garis Bujur
  1. Hasil file-nya seperti ini untuk GSM/DCS :
mcc,mnc,lac,ci,latitude,longitude
510,01,28993,35234,-3.35858,102.44979
510,01,28993,35235,-3.35858,102.44979
510,01,28993,35236,-3.35858,102.44979
510,01,28993,35227,-3.45647,102.63289
510,01,28993,35228,-3.45647,102.63289
510,01,28993,35229,-3.45647,102.63289
Dan untuk 3G/WCDMA, misalnya :
510,01,51101,29221,-3.27516,102.90281
510,01,51101,29222,-3.27516,102.90281
510,01,51101,29223,-3.27516,102.90281
510,01,51101,29211,-3.32104,102.82963
510,01,51101,29212,-3.32104,102.82963
510,01,51101,29213,-3.32104,102.82963
510,01,51101,29141,-3.26561,102.91903
510,01,51101,29142,-3.26561,102.91903
510,01,51101,29143,-3.26561,102.91903
  1. Perlu diingat, 1 site GSM/DCS/3G memiliki 3 cell/sektor. Jadi ketiga cell/sektor tersebut juga harus diinput. Dari data di atas, untuk site yang sama (ditunjukkan dengan koordinat latitude/longitude yang sama) terlihat hanya berbeda di data CI saja untuk ketiga cell-nya.
  2. Save As file di atas dalam format .CVS. Simpan dengan nama terserah.
  3. Sambungkan kabel data PC ke HP android. Pilih USB Selected.
  4. Pilih Connect USB Storage.
  5. Copy-kan file CSV yang telah dibuat ke folder rfsignaldata di HP Android kita.
  6. Done.
Jika kita tidak memiliki akses/informasi tentang data MCC, MNC, LAC dan CI maka kita bisa membuatnya secara manual. Dan pertama yang dibutuhkan adalah :
  1. Kita harus tahu site/tower tersebut milik operator siapa.
  2. Memiliki GPS untuk mencatat data koordinat tower tersebut.
Untuk mengisi data tersebut, yang perlu diingat adalah :
  1. MCC/Mobile Country Code yang berarti kode negara, untuk Indonesia yaitu : 510
  2. MNC/Mobile Network Code yang berarti kode untuk tiap operator, misalnya : 01 untuk Indosat, 10 untuk Telkomsel dan 11 untuk XL Axiata.
  3. LAC/Local Area Code, kode area seluler. Untuk mengetahui LAC dan CI, ada banyak aplikasi di Android Market/Google Play yang bisa digunakan. Misalnya di aplikasi android Antennas akan ditemukan informasi LAC dan CID di bagian bawahnya.
  4. CI/Cell ID. Untuk mengetahui CI, sama dengan cara LAC. Sekedar diketahui, dalam satu site biasanya terdiri dari 3 sektor yang memiliki CI berurutan dari sektor 1 sampai 3.
Penomorannya pun unik, tinggal melihat digit terakhir dari CI tersebut maka kita akan tahu di-handle oleh sektor berapa, misalnya : Untuk sektor 1 digit terakhir CI adalah 1 atau 4 atau 7. Sektor 2 dengan digit terakhir 2 atau 5 atau 8. Sektor 3 dengan digit CI terakhir adalah 3, 6 dan 9. Sehingga dalam satu site, secara berurutan, penomoran CI dari sektor 1 sampai 3 bisa : xxxx1, xxxx2, xxxx3 atau xxxx4, xxxx5, xxxx6 atau xxxx7, xxxx8, xxxx9.
Sebagai informasi kecil, jika dalam satu site terdapat GSM dan DCS atau bahkan 3G maka bisa terdiri dari lebih dari 3 sektor dalam site yang sama. Nah, penomoran CI di atas bisa berbeda. Misalnya untuk GSM dari aabb1, aabb2, aabb3 sedangkan DCS memakai nomor bisa ccdd4,ccdd5,ccdd6. Demikian pulan untuk 3G.
Terakhir, data koordinat site telah kita dapatkan dari GPS. Sehingga kita pun bisa membuat file .CSV seperti contoh di atas.
Setting di HP :
  1. Buka aplikasi RFSignalTracker
  2. Klik tombol Menu di HP.
  3. Pilih Preferences. Di Pilihan Site Database, pilih Local. Pilihan ini akan membuat aplikasi akan mencari database site ke file yang kita buat, bukan ke data Google atau OpenCellID karena mungkin data site kita tidak terdapat di Google maupun OpenCellID.
  4. Di Preference juga kita bisa mengaktifkan banyak hal. Misalnya : Unit of Measure pilih metric, Centang di Show signal strength, Sector Coverage, Show Serving Cell, mengaktifkan Vibrate/Sound ketika terjadi Hand Over.
  5. Keluar dari menu Preference dengan menekan tombol Back di HP.
  6. Pilih DB yang memiliki icon koin bertumpuk di sudut kanan atas.
  7. Pilih Import site record. Dan pilih nama file CSV yang telah kita buat sebelumnya.
Penggunaan :
  1. Aktifkan GPS di HP kita.
  2. Buka RFSignalTracker
  3. Klik Map
  4. Tunggu beberapa saat sampai GPS telah mengunci lokasi kita.
  5. Setelah terkunci, Done!!!
  6. Di bagian bawah Halaman Map akan terdapat beberapa informasi seperti : LAC/CID, Site bearing/berapa derajat arah kita/HP ke site, Site Dist/berapa km jarak kita ke site, dll.
Penggunaan RF Tracker Signal
Dari gambar di atas terlihat, lokasi HP kita  terletak antara CI 56639 dan 36141 dengan RSSI -91 dBm dan yang aktif saat itu adalah CI 56639.
  1. Jika akan drive test, tinggal klik Tombol RF di pojok kiri bawah halaman Map sehingga timbul warna  hijau. Dan kita dapat mulai drive test.
  2. Setelah selesai kita drive test, klik lagi tombol RF dan warna hijau akan mati. Hasil drive test bisa disimpan dalam file XML, CSV atau KML sehingga bisa kita load di Google Earth.
  3. Hasil drive test, dapat kita putar ulang dengan klik Rec di sebelah Map.
Hasil  Replay Record
Gambar di atas menunjukkan replay dari hasil drivetest sebelumnya. 245 menunjukkan total terdapat 245 titik/dot dan sekarang berada di titik 104.
  1. File KML dapat kita buka di GoogleEarth dan memberikan gambaran ringkas tentang coverage dan RSSI sepanjang drive test yang kita lakukan.
  2. File CVS dan XML dapat dibuka menggunakan Excel untuk kepentingan analisa lebih lanjut seperti di lokasi mana sinyal masih lemah.
Semoga bermanfaat…..
UPDATE : Cellname sekarang bisa ditampilkan
Di Update yang terbaru, RF Signal Tracker sudah bisa menampilkan Cellname. Jadi kita tidak usah capek – capek memperkirakan site mana yang sedang ditampilkan di RF Signal Tracker.
Caranya :
Cukup tambahkan satu kolom “cellname” di file CSV dan isikan nama setiap cell atau sektornya, sehingga file CSV misalnya menjadi :
mcc,mnc,lac,ci,latitude,longitude,cellname
510,01,28993,35234,-3.35858,102.44979, Air Dingin 1
510,01,28993,35235,-3.35858,102.44979, Air Dingin 2
510,01,28993,35236,-3.35858,102.44979, Air Dingin 3
510,01,28993,35227,-3.45647,102.63289, Sumber Bening 1
510,01,28993,35228,-3.45647,102.63289, Sumber Bening 2
Kemudian tinggal upload lagi file CSV yang baru ini. Dan saat RF Signal Tracker dijalankan, hasilnya seperti berikut :
Tampilan Cellname
Tampilan Cellname
Sekarang kita bisa tahu sektor dari tower mana yang menghandle sinyal di HP kita…..
Selesai……..

sumber : http://ekoyw.wordpress.com

Olah Data RF Signal Tracker Dengan MapInfo

RF Signal Tracker adalah salah satu aplikasi android yang berfungsi untuk me-record data RSSI beserta teknologinya melalui smartphone Android. Data yang ter-record ini bisa diolah menjadi berbagai hal misalnya :
  • Untuk menampilkan data RSSI suatu daerah
  • Untuk menampilkan daerah tersebut dilayani oleh teknologi apa, EDGE/GPRS atau UMTS?
  • Untuk menampilkan daerah tersebut dilayani oleh CI (Cell ID) dari BTS mana, dll.
Hasilnya mungkin tidak selengkap hasil drive test dengan TEMS. Tapi sudah cukup jadi gambaran daerah mana saja yang service-nya masih kurang.  Untuk membaca apa itu RF Signal Tracker, silahkan baca tulisan saya sebelumnya di sini.
Bagaimana menghasilkannya ?
Berikut persiapannya :
  1. Smartphone Android yang telah terinstall RF Signal Tracker lengkap dengan database lokal lokasi sitenya. Sebetulnya lokasi site ini bukan keharusan. Karena ada maupun tiada, RF Signal Tracker kita akan tetap merekam data RSSI, CI, Teknologi dll yang kemudian akan diolah. Hanya saja, dengan adanya lokasi site ini memudahkan kita untuk mengidentifikasi sedang di-cover oleh BTS mana saat melakukan drive test.
  2. Aplikasi Mapinfo yang telah terinstall di PC. Ada banyak yang gratis jika anda mau googling dengan sabar…. meski harus download ratusan MB :D
  3. Kabel data smartphone kita
  4. Sepiring gorengan dan secangkir kopi yang dibayar tunaaaiii…. sehingga sah bagi kita untuk bekerja hehehe…
Setelah semua persiapan selesai, berikut langkah-langkahnya, Di Smartphone kita :
  1. Buka aplikasi RF Signal Tracker dimana kita telah melakukan drive test sebelumnya.
  2. Klik tombol menu di smartphone (biasanya tombol kiri bawah di smartphone).
  3. Klik “Save Rec” dan pilih CSV dan selesai…
Tahap selanjutnya adalah pengolahan di Mapinfo.
Pertama adalah tahap persiapan jika benar – benar kita belum memiliki file Workspace (ditandai dengan ekstensi .WOR). Langkah – langkahnya adalah :
  1. Buka aplikasi Mapinfo
  2. Jika muncul window “Quick Start” pilih Cancel
  3. Kita akan membuka shapefile yang berisi informasi data geografis kita sehingga tampilan di Mapinfo tidak kosong hanya data dari RF Signal Tracker. Caranya adalah Klik File – Open.
  4. Di bagian File(s) of Type, pilih “ESRI (R) Shapefile (*.shp)” dan browse untuk pilih file indonesia.shp dan klik di file tersebut. File indonesia.shp ini banyak terdapat di internet dan bisa di-download dengan gratis.
  5. Judul window akan berubah menjadi “Please Specify a Tab Filename”. Langsung saja klik Save dan akan muncul Window baru sebagai berikut :

    Shapefile Information
  6. Window di atas merupakan info projection (proyeksi). Proyeksi adalah bagaimana mengkonversi koordinat layar PC dengan koordinat geografis sesungguhnya. Ada banyak proyeksi, yang sering ditemui diantaranya WGS 84. WGS 84 ini juga dibagi dalam beberapa sub lagi. Nah… daripada bingung, langsung klik OK saja. Dan jreng… jreng, akan tampil peta Indonesia di layar PC kita seperti berikut :

    Tampilan Shapefile Indonesia
  7. Dengan cara yang sama, dan apabila kita memiliki file shapefile atau excel yang berisi lokasi site, dapat juga kita tampilkan. Salah satu kelebihan Mapinfo adalah kita bisa me-load data dari format file yang biasa dipakai sehari – hari, misalnya file excel.
  8. Untuk menampilkan nama site, mengganti icon bintang maka klik kanan pada tulisan Site di Layer Control dan pilih Layer Properties. Rubahlah seperti gambar di bawah :

    Layer Properties
    • Klik Layer Display
    • Klik Style Override
    • Klik tombol dengan gambar bintang sehingga tampil window Symbol Style
    • Rubah properti di Symbol Style sesuai gambar di samping dan klik OK
    • Gambar bintang di layer properties akan berubah menjadi menara
  9. Di Label Display pilih identitas yang akan ditampilkan dalam label dan klik OK.
  10. Klik OK sekali untuk keluar dari layer properties.
  11. Kembali klik ke Site di Layer Control dan pilih Label Font. Silahkan dirubah sesuai selera.
  12. Kembali ke Site di Layer Control. Dalam barisan Site di Layer Control ini, akan dijumpai icon mirip gantungan label harga baju/barang di mal-mal. Klik icon ini untuk menampilkan Label.
  13. Jika perlu, silahkan tambahkan data lain misalnya nama desa/lokasi atau POI (Point of Interest) lainnya.
Setelah selesai, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan :
  1. Pindahkan file CSV hasil convert dari HP ke PC menggunakan kabel data. File CSV ini akan tersimpan di folder rfsignaltracker.
  2. Buka file CSV ini menggunakan Microsoft Excel. Kolom B dan C berisi data koordinat latitude/garis Lintang dan Longitude/garis Bujur saat kita drive test. Tetapi formatnya masih dalam angka jutaan seperti berikut :
  3. Pada kolom D, insert dua kolom baru. Beri nama latitude dan longitude. Kemudian pindahkan isi kolom latitude longitude yang lama setelah sebelumnya dibagi 1 juta sehingga menjadi seperti berikut :
  4. Rubah kolom latitude dan longitude yang lama (di kolom B dan C) misalnya menjadi xlatitude dan xlongitude.
  5. Save As file tersebut ke .XLS.
Setelah selesai, kita kembali ke Mapinfo :
  1. Klik File – Open dan pilih File(s) of Type menjadi “Microsoft Excel *.xls, *.xlsx” dan pilih file XLS yang telah kita buat dan akan muncul Window Excel Information. Klik “Use Row Above….”  Sehingga akan muncul seperti berikut :

    Excel Information
  2. Klik OK dan akan muncul Window Set Field Properties, klik OK juga. File Excel ini akan di-load dan ditampilkan di layar Mapinfo. Jika gambar yang dihasilkan tidak sesuai kehendak, misalkan berbentuk kotak – kotak. Dengan langkah yang sama dengan saat menampilkan lokasi site sehingga berubah menjadi icon tower maka gambar kotak – kotak tersebut bisa berubah menjadi lingkaran.
  3. Jika pada langkah No. 2 di atas tidak keluar gambar maka langkahnya sebagai berikut :
  • Klik menu Table di bagian atas Mapinfo dan pilih Table List. Akan tampil window Table List berjajar dengan window Layer Control. Kita akan menemukan nama file Excel yang sebelumnya telah kita load di window Table List.
  • Klik kanan pada nama file tersebut dan pilih “Create Points”
  • Pada Layer Control, klik tombol “+” berwarna hijau untuk Add Layer dan pilih nama file tersebut.
  • Langkah selanjutnya sama dengan saat merubah properties dari nama site pada langkah sebelumnya.
Langkah selanjutnya adalah menampilkan data RSSI dama bentuk warna.
  1. Klik Map pada bagian atas Mapinfo dan pilih “Create Thematic Map” sehingga tampil window Create Thematic Map. Pilih Ranges dan tampilan seperti di bawah :

    Step 1 Thematic Map
  2. Klik Next untuk masuk Step 2. Pilih nama file kita dan rssi, sehingga tampilan seperti berikut :

    Step 2 Thematic Map
    Pada kolom Field kita bisa pilih data yang akan kita tampilkan. Sehingga kita bisa saja misalnya :
    • pilih data teknologi untuk tahu area tersebut dilayani GPRS/EDGE atau UMTS.
    • pilih CI untuk tahu area tersebut dilayani oleh Cell ID berapa, dll
  3. Klik Next untuk masuk step 3. Akan muncul Window Step 3 dan pilih Range.

    Step 3 Thematic Map
    Setelah klik Ranges akan tampil Customize Ranges.
    • Di “# of Ranges” pilih 12.
    • Dan klik recalculate kemudian OK
    Sehingga kita akan mendapatkan 12 kelompok warna
  4. Sekarang kita akan merubah warnanya. Klik Styles sehingga muncul window “Customize Range Styles”.
  5. Klik setiap warna dalam “Styles” menjadi warna antara hijau muda – hijau – kuning – merah muda – merah. Sehingga hasilnya bisa sebagai berikut :

    Customize Range Styles
  6. Terakhir klik Legend. Atur ulang “Range Label” menjadi selang lima dari -50 ke -55, -55 ke -60, dst sampai -105 ke -200. Hasilnya sebagai berikut :

    Customize Legend
    Klik OK sehingga kembali ke window Create Thematic Map.
  7. Pada Number of Columns, pilih misalnya 2. Kita juga bisa menyimpan Template ini dengan klik tombol Save As sehingga kita tidak harus membuat dari awal lagi untuk kebutuhan ke depan. Klik OK… dan hasilnya adalah :

    Hasil
  8. Untuk menampilkan angka RSSI di gambar, klik kanan nama file excel kita di Layer Control. Pilih “Layer Properties”, dan pada “Label Display” pilih RSSI dan klik OK. Sehingga yang ditampilkan sebagai label adalah data RSSI.
  9. Kemudian aktifkan Label dengan mengklik icon mirip label harga baju di mal – mal. Dan hasilnya menjadi berikut :

    Hasil Akhir
Dengan cara yang sama kita bisa membuat untuk mengetahui daerah tersebut di-cover BTS mana dan teknologi apa.
Mungkin tidak selengkap TEMS atau drive test profesional. Namun informasi telah cukup untuk kebutuhan misalnya untuk penentuan lokasi new site, perubahan arah antenna BTS dan sejenisnya.



sumber : http://ekoyw.wordpress.com BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT : RF Signal Tracker adalah salah satu aplikasi android yang berfungsi untuk me-record data RSSI beserta teknologinya melalui smartphone Android. Data yang ter-record ini bisa diolah menjadi berbagai hal misalnya :
  • Untuk menampilkan data RSSI suatu daerah
  • Untuk menampilkan daerah tersebut dilayani oleh teknologi apa, EDGE/GPRS atau UMTS?
  • Untuk menampilkan daerah tersebut dilayani oleh CI (Cell ID) dari BTS mana, dll.
Hasilnya mungkin tidak selengkap hasil drive test dengan TEMS. Tapi sudah cukup jadi gambaran daerah mana saja yang service-nya masih kurang.  Untuk membaca apa itu RF Signal Tracker, silahkan baca tulisan saya sebelumnya di sini.
Bagaimana menghasilkannya ?
Berikut persiapannya :
  1. Smartphone Android yang telah terinstall RF Signal Tracker lengkap dengan database lokal lokasi sitenya. Sebetulnya lokasi site ini bukan keharusan. Karena ada maupun tiada, RF Signal Tracker kita akan tetap merekam data RSSI, CI, Teknologi dll yang kemudian akan diolah. Hanya saja, dengan adanya lokasi site ini memudahkan kita untuk mengidentifikasi sedang di-cover oleh BTS mana saat melakukan drive test.
  2. Aplikasi Mapinfo yang telah terinstall di PC. Ada banyak yang gratis jika anda mau googling dengan sabar…. meski harus download ratusan MB :D
  3. Kabel data smartphone kita
  4. Sepiring gorengan dan secangkir kopi yang dibayar tunaaaiii…. sehingga sah bagi kita untuk bekerja hehehe…
Setelah semua persiapan selesai, berikut langkah-langkahnya, Di Smartphone kita :
  1. Buka aplikasi RF Signal Tracker dimana kita telah melakukan drive test sebelumnya.
  2. Klik tombol menu di smartphone (biasanya tombol kiri bawah di smartphone).
  3. Klik “Save Rec” dan pilih CSV dan selesai…
Tahap selanjutnya adalah pengolahan di Mapinfo.
Pertama adalah tahap persiapan jika benar – benar kita belum memiliki file Workspace (ditandai dengan ekstensi .WOR). Langkah – langkahnya adalah :
  1. Buka aplikasi Mapinfo
  2. Jika muncul window “Quick Start” pilih Cancel
  3. Kita akan membuka shapefile yang berisi informasi data geografis kita sehingga tampilan di Mapinfo tidak kosong hanya data dari RF Signal Tracker. Caranya adalah Klik File – Open.
  4. Di bagian File(s) of Type, pilih “ESRI (R) Shapefile (*.shp)” dan browse untuk pilih file indonesia.shp dan klik di file tersebut. File indonesia.shp ini banyak terdapat di internet dan bisa di-download dengan gratis.
  5. Judul window akan berubah menjadi “Please Specify a Tab Filename”. Langsung saja klik Save dan akan muncul Window baru sebagai berikut :

    Shapefile Information
  6. Window di atas merupakan info projection (proyeksi). Proyeksi adalah bagaimana mengkonversi koordinat layar PC dengan koordinat geografis sesungguhnya. Ada banyak proyeksi, yang sering ditemui diantaranya WGS 84. WGS 84 ini juga dibagi dalam beberapa sub lagi. Nah… daripada bingung, langsung klik OK saja. Dan jreng… jreng, akan tampil peta Indonesia di layar PC kita seperti berikut :

    Tampilan Shapefile Indonesia
  7. Dengan cara yang sama, dan apabila kita memiliki file shapefile atau excel yang berisi lokasi site, dapat juga kita tampilkan. Salah satu kelebihan Mapinfo adalah kita bisa me-load data dari format file yang biasa dipakai sehari – hari, misalnya file excel.
  8. Untuk menampilkan nama site, mengganti icon bintang maka klik kanan pada tulisan Site di Layer Control dan pilih Layer Properties. Rubahlah seperti gambar di bawah :

    Layer Properties
    • Klik Layer Display
    • Klik Style Override
    • Klik tombol dengan gambar bintang sehingga tampil window Symbol Style
    • Rubah properti di Symbol Style sesuai gambar di samping dan klik OK
    • Gambar bintang di layer properties akan berubah menjadi menara
  9. Di Label Display pilih identitas yang akan ditampilkan dalam label dan klik OK.
  10. Klik OK sekali untuk keluar dari layer properties.
  11. Kembali klik ke Site di Layer Control dan pilih Label Font. Silahkan dirubah sesuai selera.
  12. Kembali ke Site di Layer Control. Dalam barisan Site di Layer Control ini, akan dijumpai icon mirip gantungan label harga baju/barang di mal-mal. Klik icon ini untuk menampilkan Label.
  13. Jika perlu, silahkan tambahkan data lain misalnya nama desa/lokasi atau POI (Point of Interest) lainnya.
Setelah selesai, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan :
  1. Pindahkan file CSV hasil convert dari HP ke PC menggunakan kabel data. File CSV ini akan tersimpan di folder rfsignaltracker.
  2. Buka file CSV ini menggunakan Microsoft Excel. Kolom B dan C berisi data koordinat latitude/garis Lintang dan Longitude/garis Bujur saat kita drive test. Tetapi formatnya masih dalam angka jutaan seperti berikut :
  3. Pada kolom D, insert dua kolom baru. Beri nama latitude dan longitude. Kemudian pindahkan isi kolom latitude longitude yang lama setelah sebelumnya dibagi 1 juta sehingga menjadi seperti berikut :
  4. Rubah kolom latitude dan longitude yang lama (di kolom B dan C) misalnya menjadi xlatitude dan xlongitude.
  5. Save As file tersebut ke .XLS.
Setelah selesai, kita kembali ke Mapinfo :
  1. Klik File – Open dan pilih File(s) of Type menjadi “Microsoft Excel *.xls, *.xlsx” dan pilih file XLS yang telah kita buat dan akan muncul Window Excel Information. Klik “Use Row Above….”  Sehingga akan muncul seperti berikut :

    Excel Information
  2. Klik OK dan akan muncul Window Set Field Properties, klik OK juga. File Excel ini akan di-load dan ditampilkan di layar Mapinfo. Jika gambar yang dihasilkan tidak sesuai kehendak, misalkan berbentuk kotak – kotak. Dengan langkah yang sama dengan saat menampilkan lokasi site sehingga berubah menjadi icon tower maka gambar kotak – kotak tersebut bisa berubah menjadi lingkaran.
  3. Jika pada langkah No. 2 di atas tidak keluar gambar maka langkahnya sebagai berikut :
  • Klik menu Table di bagian atas Mapinfo dan pilih Table List. Akan tampil window Table List berjajar dengan window Layer Control. Kita akan menemukan nama file Excel yang sebelumnya telah kita load di window Table List.
  • Klik kanan pada nama file tersebut dan pilih “Create Points”
  • Pada Layer Control, klik tombol “+” berwarna hijau untuk Add Layer dan pilih nama file tersebut.
  • Langkah selanjutnya sama dengan saat merubah properties dari nama site pada langkah sebelumnya.
Langkah selanjutnya adalah menampilkan data RSSI dama bentuk warna.
  1. Klik Map pada bagian atas Mapinfo dan pilih “Create Thematic Map” sehingga tampil window Create Thematic Map. Pilih Ranges dan tampilan seperti di bawah :

    Step 1 Thematic Map
  2. Klik Next untuk masuk Step 2. Pilih nama file kita dan rssi, sehingga tampilan seperti berikut :

    Step 2 Thematic Map
    Pada kolom Field kita bisa pilih data yang akan kita tampilkan. Sehingga kita bisa saja misalnya :
    • pilih data teknologi untuk tahu area tersebut dilayani GPRS/EDGE atau UMTS.
    • pilih CI untuk tahu area tersebut dilayani oleh Cell ID berapa, dll
  3. Klik Next untuk masuk step 3. Akan muncul Window Step 3 dan pilih Range.

    Step 3 Thematic Map
    Setelah klik Ranges akan tampil Customize Ranges.
    • Di “# of Ranges” pilih 12.
    • Dan klik recalculate kemudian OK
    Sehingga kita akan mendapatkan 12 kelompok warna
  4. Sekarang kita akan merubah warnanya. Klik Styles sehingga muncul window “Customize Range Styles”.
  5. Klik setiap warna dalam “Styles” menjadi warna antara hijau muda – hijau – kuning – merah muda – merah. Sehingga hasilnya bisa sebagai berikut :

    Customize Range Styles
  6. Terakhir klik Legend. Atur ulang “Range Label” menjadi selang lima dari -50 ke -55, -55 ke -60, dst sampai -105 ke -200. Hasilnya sebagai berikut :

    Customize Legend
    Klik OK sehingga kembali ke window Create Thematic Map.
  7. Pada Number of Columns, pilih misalnya 2. Kita juga bisa menyimpan Template ini dengan klik tombol Save As sehingga kita tidak harus membuat dari awal lagi untuk kebutuhan ke depan. Klik OK… dan hasilnya adalah :

    Hasil
  8. Untuk menampilkan angka RSSI di gambar, klik kanan nama file excel kita di Layer Control. Pilih “Layer Properties”, dan pada “Label Display” pilih RSSI dan klik OK. Sehingga yang ditampilkan sebagai label adalah data RSSI.
  9. Kemudian aktifkan Label dengan mengklik icon mirip label harga baju di mal – mal. Dan hasilnya menjadi berikut :

    Hasil Akhir
Dengan cara yang sama kita bisa membuat untuk mengetahui daerah tersebut di-cover BTS mana dan teknologi apa.
Mungkin tidak selengkap TEMS atau drive test profesional. Namun informasi telah cukup untuk kebutuhan misalnya untuk penentuan lokasi new site, perubahan arah antenna BTS dan sejenisnya.



sumber : http://ekoyw.wordpress.com