Friday, June 27, 2014

Basic KPI Drive Test

BASIC KPI DRIVE TEST


Ada 3 parameter dasar yang diperhatikan dalam Drive test
         1.RxLev Sub (dBm)
         2.RxQual Sub
         3.SQI


 
    1.RxLev Sub (dBm)
Merupakan indikator kuat sinyal (signal strength), dalam satuan dBm.
Range nilai mulai dari -10 s.d -120 dBm
 









    2.  RxQual Sub
Merupakan indikator kualitas (Quality) dari sinyal RF yang diterima oleh MS. Range nilainya adalah 0 s.d 7. Bisa juga dinyatakan dalam prosentase, tapi tidak populer digunakan








Nilai RxQual akan memburuk jika RxLev semakin lemah atau karena terjadi interferensi.



    3.SQI (Speech Quality Index)
Merupakan index kualitas suara dari panggilan yang dilakukan. Range nilainya adalah -20 s.d 30.








Nilai SQI berkaitan dengan nilai RxQual Sub. Jika RxQual Sub memburuk maka akan diikuti juga dengan penurunan nilai SQI.


GEJALA YANG TIMBUL DARI HUBUNGAN ANTARA RXLEV, RXQUAL, dan SQI

      1.RxLev Jelek + RxQual Jelek
Kemungkinan karena coverage yang jelek, bad contour, sudah terlalu jauh dari tower. Gejala ini juga akan diikuti dengan memburuknya SQI

      2.RxLev Bagus + RxQual Jelek
Kemungkinan besar terkena interferensi. Jika terlalu parah akan diikuti memburuknya SQI.

TAMPILAN RXLEV, RXQUAL, dan SQI DALAM TEMS

 
Parameter lain yang terkadang perlu diperhatikan adalah:

C/I (dibaca C to I) : Carrier to Interference
Menunjukkan perbandingan antara kuat sinyal serving cell dengan sinyal yang mengganggu (interferer).
Dikatakan baik jika lebih dari 10. Parameter ini berhubungan langsung dengan RxQual.

TA (Timing Advance)
Dalam praktek di lapangan nilai dari TA dapat digunakan untuk memperkirakan jarak antara MS dan BTS. Caranya cukup kalikan nilai TA dengan ½.

Misal: TA =2. Maka jarak antara MS dan BTS kurang lebih = 2 x ½ = 1 Km.



RL Timeout Counter (Cur)
Nilai Timeout di lapangan
RL Timeout Counter (Max)
Nilai Timeout Maximum yang di set dari Network.

Hubungan antara keduanya adalah sbb:
Jika kualitas RF semakin memburuk maka nilai RL Timeout (Cur) akan berkurang. Jika kualitasnya kembali membaik nilainya akan kembali naik. Tapi tidak lebih dari nilai yang ditetapkan (dalam contoh 44)

Saat RF semakin buruk dan semakin buruk, nilainya akan terus berkurang. Setelah mencapai angka 0, maka akan terjadi Call Drop.

Jadi, terjadinya Call Drop karena buruknya kualitas RF bisa diprediksikan. Sehingga sebelum Call Drop terjadi bisa dilakukan Call End, sehingga event Call Drop tidak terekam dalam Log File.


sumber : http://karionotelco.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment