Berapa Tarif Per Jam Anda?
Beberapa waktu yang lalu, saya bersama istri melakukan petualangan ke
Italia selama tiga minggu. Begitu banyak hal baru yang kami rasakan,
namun petualangan terbesar justru terjadi ketika memasuki hari terakhir
di kota Roma. Kami bermaksud pulang menuju bandara Fiumicino, Roma,
dengan menggunakan taksi. Si pengemudi taksi rupanya mengetahui bahwa
kami adalah turis asing
dan membawa kami berputar-putar di wilayah kota yang macet. Apa daya,
karena tidak mengetahui jalan terpintas menuju bandara, kami pun diam
dan cemberut sambil bertanya-tanya mengapa lama sekali tibanya. Selama
jam macet itu, mata saya selalu tertuju pada argo yang serasa berjalan
begitu cepat. Kami sangat kecewa, karena walaupun mobil tidak bergerak,
sang argo dengan cepat terus melaju. Akhirnya, kami pun tiba di bandara
dan membayar setara dengan Rp800 ribu untuk ongkos taksi. Saya yakin
Anda pun kecewa jika berada dalam kondisi seperti saya. Ketika kita
mengetahui bahwa waktu yang hilang mengakibatkan kerugian material yang
besar terhadap kita, kita baru merasakan betapa mahalnya kehilangan
waktu. Seyogianya, waktu terbatas yang kita miliki kita alokasikan untuk
hal-hal yang mendatangkan keuntungan terbesar bagi hidup kita.
Seorang karyawan yang bekerja delapan jam sehari dan lima hari seminggu,
bekerja total sebanyak 200 jam per bulan. Jika ia bergaji Rp10 juta per
bulan, berarti gaji perjamnya Rp50 ribu, atau Rp400 ribu per hari.
Namun, banyak dari kita yang membuang waktu percuma tanpa menyadari
bahwa kita membuang uang kita dengan percuma. Tentu bagi seorang
karyawan, ia mengira bukan uangnya yang hilang tetapi uang perusahaan.
Namun, waktu yang dipakai secara tidak efektif mengakibatkan kinerjanya
menurun dan secara tidak langsung memengaruhi kenaikan gaji dan
jabatannya pada masa mendatang, bahkan kesempatan untuk menjadi lebih
baik pun sirna karena cara berpikir seperti itu. Semua orang di muka
bumi ini diberi waktu yang sama, namun yang terpenting dan membedakan
adalah bagaimana ia menggunakannya. Sayangnya, banyak yang
menggunakannya untuk mengerjakan hal-hal yang tidak penting. Setiap
orang diberi talenta yang berbeda oleh Sang Pencipta, namun semua orang
mendapatkan waktu yang sama, yaitu 24 jam, untuk mengembangkan
talentanya. Bayangkan bagaimana jika waktu Anda diibaratkan sebagai uang
Anda. Tentu Anda akan menaruh uang itu pada investasi aman yang
mendatangkan hasil yang terbaik. Jika Anda setuju dengan filosofi ini,
pakailah waktu Anda dengan sebaik-baiknya untuk mendatangkan basil yang
paling optimal dalam pekerjaan Anda.
Waktu lebih berharga dari pada uang. Anda dapat memperoleh uang yang lebih banyak, tetapi Anda tidak dapat memperoleh waktu yang lebih banyak
sumber : tipsorangsukses.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment