PENGGUNAAN bahan bakar bioetanol untuk kendaraan bermotor membutuhkan
mesin khusus yang mampu menampung uap alkohol, demikian dikatakan
peneliti kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Haznan
Abimanyu.
’’Jadi, bioetanol dapat digunakan sebagai bahan aditif (campuran) atau
sebagai bahan bakar murni untuk kendaraan,’’ kata Haznan selepas
peresmian proyek pionir produksi bioetanol lignoselulosa LIPI dengan
Korea Institute of Science and Technology (KIST) di kawasan Pusat
Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) Serpong, Tangerang
Selatan, baru-baru ini.
Ia mengatakan nilai oktan pada bahan bakar premium sebesar 88 dapat ditingkatkan dengan bioetanol hingga 90 atau 92.
’’Karena alkohol mudah menguap, maka diperlukan ruang bakar yang sanggup
menampung uap alkohol yg begitu cepat, selain titik bakar etanol yang
lebih cepat dari premium,’’ kata Haznan.
Di Indonesia, bahkan di negara lain, menurut Haznan, belum terdapat
mesin kendaraan yang dapat menggunakan bahan bakar murni bioetaol.
’’Yang ada sekarang adalah mesin dengan fleksibel yang pakai campuran etanol,’’ kata Haznan.
LIPI-KIST mengembangkan proyek percontohan produksi bioetanol berbasis
lignoselulosa yang mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian 99,5
persen sebanyak 10 liter per hari. (SM07/05/2012)
Sumber : http://edanstres.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment