Komunikasi bergerak (
mobile communication) mulai dirasakan perlu
sejak orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi
yang siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata
tidak dibiarkan begitu saja oleh para
engineer telekomunikasi. Mereka
telah memikirkan standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya
adalah GSM (
Global System for Mobile communications)
Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979.
Spektrum ini terdiri atas dua buah
sub-band masing-masing sebesar
25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah
sub-band
dialokasikan untuk frekuensi
uplink dan
sub-band yang lain
sebagai frekuensi
downlink.
Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi,
biasanya
sub-band terendah dipakai untuk
uplink, agar daya
yang ditransmisikan oleh MS (
mobile system atau lebih dikenal
handphone)
ke BTS (
Base Transmitter Station yaitu seperti sentral telepon di
PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu besar. Kalau digunakan
sub-band
yang
satu lagi, mungkin anda perlu melakukan
recharge batere
handphone
berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat ini.
Kemudian kedua
sub-band
tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah kanal pada satu
sub-band
memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada
sub-band yang lain. Tiap
sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi
nomor yang dikenal sebagai ARFCN (
Absolute Radio Frequency Channel Number).
Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada
satu frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal.
Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan
bandwidth
tiap
kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal
sub-band digunakan sebagai
guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan
124 ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124
inilah yang nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di
suatu negara.
Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah dilokasikan
tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal
sub-band. Ini dikenal
sebagai EGSM (
Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz
buat
uplink dan 925MHz - 960MHz buat
downlink. Hal tersebut
memberi tambahan 50 ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor
975 - 1023.
DCS 1800
Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada
PCN (
Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan
pada
interafce udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi
modifikasinya antara 1710MHz - 1785MHz untuk
uplink dan 1805MHz
- 1880MHz untuk
downlink. Teknik ini menyediakan 374 ARFCN dengan
pemisahan frekuensi sebesar 95MHz antara
uplink dan
downlink.
Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris
(Raya) ARFCN ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang
ada di sana. Dua di antaranya, Orange dan One to One, beroperasi pada daerah
GSM 1800, sementara dua yang lainnya, Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan
kanal GSM 1800 pada puncak jaringan GSM 900 mereka. ARFCN ini diberi nomor
512 - 885. Porsi pada puncak
band digunakan oleh DECTs (
Digital
Enhanced Cordless Telephony).
PCS 1900
PCS 1900 merupakan adaptasi GSM yang lain ke dalam
band 1900MHz.
Teknik ini digunakan di Amerika Serikat di mana FCC (
Federal Communication
Commission) telah membaginya menjadi 300 ARFCN dan mengumumkan lisensi
pada berbagai macam operator untuk mengimplementasikan jaringan GSM. Pemisahan
frekuensinya sebesar 80MHz, dan pembagian frekuensinya adalah 1850MHz -
1910MHz untuk
uplink dan 1930MHz - 1990MHz untuk
downlink.
BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT :
Komunikasi bergerak (
mobile communication) mulai dirasakan perlu
sejak orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi
yang siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata
tidak dibiarkan begitu saja oleh para
engineer telekomunikasi. Mereka
telah memikirkan standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya
adalah GSM (
Global System for Mobile communications)
Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979.
Spektrum ini terdiri atas dua buah
sub-band masing-masing sebesar
25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah
sub-band
dialokasikan untuk frekuensi
uplink dan
sub-band yang lain
sebagai frekuensi
downlink.
Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi,
biasanya
sub-band terendah dipakai untuk
uplink, agar daya
yang ditransmisikan oleh MS (
mobile system atau lebih dikenal
handphone)
ke BTS (
Base Transmitter Station yaitu seperti sentral telepon di
PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu besar. Kalau digunakan
sub-band
yang
satu lagi, mungkin anda perlu melakukan
recharge batere
handphone
berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat ini.
Kemudian kedua
sub-band
tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah kanal pada satu
sub-band
memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada
sub-band yang lain. Tiap
sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi
nomor yang dikenal sebagai ARFCN (
Absolute Radio Frequency Channel Number).
Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada
satu frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal.
Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan
bandwidth
tiap
kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal
sub-band digunakan sebagai
guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan
124 ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124
inilah yang nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di
suatu negara.
Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah dilokasikan
tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal
sub-band. Ini dikenal
sebagai EGSM (
Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz
buat
uplink dan 925MHz - 960MHz buat
downlink. Hal tersebut
memberi tambahan 50 ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor
975 - 1023.
DCS 1800
Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada
PCN (
Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan
pada
interafce udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi
modifikasinya antara 1710MHz - 1785MHz untuk
uplink dan 1805MHz
- 1880MHz untuk
downlink. Teknik ini menyediakan 374 ARFCN dengan
pemisahan frekuensi sebesar 95MHz antara
uplink dan
downlink.
Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris
(Raya) ARFCN ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang
ada di sana. Dua di antaranya, Orange dan One to One, beroperasi pada daerah
GSM 1800, sementara dua yang lainnya, Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan
kanal GSM 1800 pada puncak jaringan GSM 900 mereka. ARFCN ini diberi nomor
512 - 885. Porsi pada puncak
band digunakan oleh DECTs (
Digital
Enhanced Cordless Telephony).
PCS 1900
PCS 1900 merupakan adaptasi GSM yang lain ke dalam
band 1900MHz.
Teknik ini digunakan di Amerika Serikat di mana FCC (
Federal Communication
Commission) telah membaginya menjadi 300 ARFCN dan mengumumkan lisensi
pada berbagai macam operator untuk mengimplementasikan jaringan GSM. Pemisahan
frekuensinya sebesar 80MHz, dan pembagian frekuensinya adalah 1850MHz -
1910MHz untuk
uplink dan 1930MHz - 1990MHz untuk
downlink.