Masalah dinamika penggunaan (atau kesalahgunaan?) Bahasa Indonesia selalu menarik untuk didiskusikan, selain merunut pembenaran dari aturan baku yang ada. Satu dua kata yang akan kita bahas kali ini adalah “Absen” dan atau “Absensi”.
Ya. Kata yang satu ini sudah sangat familiar bagi kita yang bergelut dengan dunia akademik ataupun profesional khususnya kekaryawanan. Kita sudah akrab dengandaftar hadir, atau daftar absen, atau daftar presensi.
Namun, dari ketiga istilah di atas, manakah yang paling cocok dan paling relevan dengan pemahaman kita sehari-hari dalam menggunakannya?
Daftar Hadir
Dua kata ini bisa diintegrasikan sebagai kata benda (nomina) yang jika dilogika-kan, maka bayangan kita akan terbentuk dan memahaminya sebagai urutan beberapa nama orang atau benda yang ada dan disaksikan dalam sebuah konteks fisik, untuk kemudian menjadi bahan cek dan ricek kebenarannya memenuhi definisi kata “Hadir”.
Daftar Absen
Dengan konteks yang sama dalam penggunaannya, pada hakikatnya istilah ini berbeda. Walaupun sama-sama tergolong nomina, “Daftar Absen” bisa diartikan sebagai sebuah susunan/urutan pengecekan nama orang atau barang yang kemudian menjadi bahan pembenaran “Ketidakhadiran“. Contoh yang lain adalah istilah “Daftar Hitam” yang isinya adalah (semisal) nama-nama karyawan sebuah perusahaan yang dikategorikan bermasalah atau melanggar kualifikasi yang benar dan baik.
Jika dicari di Kamus, ab·sen /absén/ v tidak masuk (sekolah, kerja, dsb); tidak hadir;
meng·ab·sen v memanggil (menyebutkan, membacakan) nama-nama orang pd daftar nama untuk memeriksa hadir tidaknya orang: setiap pagi guru ~ murid-muridny.
meng·ab·sen v memanggil (menyebutkan, membacakan) nama-nama orang pd daftar nama untuk memeriksa hadir tidaknya orang: setiap pagi guru ~ murid-muridny.
Daftar Presensi
Pada dasarnya istilah satu ini bermakna sama dengan “Daftar Hadir”.
Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Pusat Bahasa Diknas.co.id mendefinisikannya sebagai pre·sen·si /présénsi/ n kehadiran.
Bagaimana kenyataan di sekitar kita?
Saya sering sekali mendapati penyalahgunaan dua istilah berlainan makna di atas (Absensi x Presensi). Di kelas saya, seringkali orang salah paham dengan menyebut Daftar Hadir sebagai “Absen”. Semisal, “Tolong dong ambilkan absen itu.”
Atau, “Wahyu, pastikan teman-teman kamu mengisi absensi satu-satu.” kata Pak Dono. Nah, menurut saya penggunaan kata “absen” dalam kalimat tersebut tidak relevan karena arti sebenarnya dimaksudkan untuk memastikan kehadiran setiap teman yang ada di situ. Harusnya, dikatakan “Tolong pastikan teman-teman kamu mengisi presensi satu-satu.”
Dalam bahasa Inggris, absen sering dipakai dalam bentuk istilah “List of Absent“, yang artinya adalah daftar nama anggota yang tidak hadir.
Sementara “Daftar Hadir” biasa ditulis “List of Presence” atau List of Partisipants.
Kesalahan penggunaan seperti ini tidak hanya terjadi di lingkup sederhana seperti kelas, namun juga saya sering mendengar berita yang menggunakan istilah ini guna merujuk ke makna yang seharusnya adalah “Daftar Hadir”.
Jadi, seharusnya “Presensi”-lah yang ditulis di bagian atas setiap tabel yang dimaksudkan diisi dengan daftar nama personal yang HADIR, bukan “ABSENSI”.
sumber : http://bahasa.kompasiana.com/
0 comments:
Post a Comment