Mengenal perangkat Base Tranciever Station / BTS

Mulai mengenal macam-macam merk vendor perangkat BTS, dan seluk beluk kompenen perangkat BTS.

Troubleshooting perangkat BTS, Power Supply, maupun Transmisi

Mengenal berbagai macam troubleshoot, baik disisi BTS maupun Transmisi (SDH / PDH), dan pencatu daya penyuplai BTS

Android, Sistem operasi berbasis Open Source

Sistem operasi yang menyajikan ribuan content aplikasi tak berbayar. Berbasis Open Source, developer aplikasi bebas mengekspresikan imajinasi aplikasinya dengan mengcompile coding pack mereka

Kilas robotik

Mengenal bagaimana suatu microcontroller dapat mengeksekusi suatu sintaks, dengan bahasa pemrograman, serta kompenen pembangun robot

Kilas Pemrograman Berbasis OOP

Bahasa pemrograman berbasis OOP ( Oriented Object Programming ) yang beragam, serta mengenal bagaimana suatu aplikasi dibangun dengan membuat algoritma dan flowchart yang baik

Tuesday, June 18, 2013

Frequency Hopping

Frequency hopping merupakan fitur yang diterapkan pada interface udara, yakni lintasan radio ke MS. Teknik ini dapat mengurangi redaman akibat efek multipath fading. GSM hanya merekomendasikan satu jenis frequency hopping, yakni baseband hopping. Namun beberapa vendor, seperti Motorola, menyediakan tipe frequency hopping yang lain, yang disebut Synthesizer Hopping.
Baseband Hopping digunakan jika base station memiliki beberapa DRCU/TCU tersedia. Aliran data secara sederhana dilalukan pada frekuensi dasar ke berbagai macam DRCU/TCU. Setiap data beroperasi pada frekuensi yang tetap, mengacu pada urutan hopping yang ditentukan. DRCU/TCU yang berbeda akan menerima sebuah timeslot yang spesifik pada setiap frame TDMA, berisi informasi yang ditujukan kepada MS-MS yang berbeda.
Synthesizer Hopping menggunakan kelincahan ferkuensi dari DRCU/TCU untuk mengubah frekuensi-frekuensi pada sebuah basis timeslot untuk transmisi maupun menerima. SCB pada DRCU serta sistem kontrol dan pemrosesan digital pada TCU akan menghitung dan menentukan frekuensi selanjutnya, dan memprogram sebuah pasangan synthesizer Tx dan Rx untuk menuju ke frekuensi yang telah dihitung.
Teknik synthesizer hopping ini sangat baik untuk diterapkan pada sel-sel dengan jumlah carrier yang sedikit. Untuk sel-sel dengan jumlah carrier yang banyak, teknik baseband hopping merupakan teknik yang paling baik. Dan kedua teknik ini tidak bisa diterapkan sekaligus pada sebuah site BTS. BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT : Frequency hopping merupakan fitur yang diterapkan pada interface udara, yakni lintasan radio ke MS. Teknik ini dapat mengurangi redaman akibat efek multipath fading. GSM hanya merekomendasikan satu jenis frequency hopping, yakni baseband hopping. Namun beberapa vendor, seperti Motorola, menyediakan tipe frequency hopping yang lain, yang disebut Synthesizer Hopping.
Baseband Hopping digunakan jika base station memiliki beberapa DRCU/TCU tersedia. Aliran data secara sederhana dilalukan pada frekuensi dasar ke berbagai macam DRCU/TCU. Setiap data beroperasi pada frekuensi yang tetap, mengacu pada urutan hopping yang ditentukan. DRCU/TCU yang berbeda akan menerima sebuah timeslot yang spesifik pada setiap frame TDMA, berisi informasi yang ditujukan kepada MS-MS yang berbeda.
Synthesizer Hopping menggunakan kelincahan ferkuensi dari DRCU/TCU untuk mengubah frekuensi-frekuensi pada sebuah basis timeslot untuk transmisi maupun menerima. SCB pada DRCU serta sistem kontrol dan pemrosesan digital pada TCU akan menghitung dan menentukan frekuensi selanjutnya, dan memprogram sebuah pasangan synthesizer Tx dan Rx untuk menuju ke frekuensi yang telah dihitung.
Teknik synthesizer hopping ini sangat baik untuk diterapkan pada sel-sel dengan jumlah carrier yang sedikit. Untuk sel-sel dengan jumlah carrier yang banyak, teknik baseband hopping merupakan teknik yang paling baik. Dan kedua teknik ini tidak bisa diterapkan sekaligus pada sebuah site BTS.

Mengenal GSM


Komunikasi bergerak (mobile communication) mulai dirasakan perlu sejak orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi yang siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata tidak dibiarkan begitu saja oleh para engineer telekomunikasi. Mereka telah memikirkan standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya adalah GSM (Global System for Mobile communications) Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979. Spektrum ini terdiri atas dua buah sub-band masing-masing sebesar 25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah sub-band dialokasikan untuk frekuensi uplink dan sub-band yang lain sebagai frekuensi downlink.
Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi, biasanya sub-band terendah dipakai untuk uplink, agar daya yang ditransmisikan oleh MS (mobile system atau lebih dikenal handphone) ke BTS (Base Transmitter Station yaitu seperti sentral telepon di PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu besar. Kalau digunakan sub-band yang satu lagi, mungkin anda perlu melakukan recharge batere handphone berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat ini.
GambarKemudian kedua sub-band tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah kanal pada satu sub-band memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada sub-band yang lain. Tiap sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi nomor yang dikenal sebagai ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel Number). Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada satu frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal.
Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan bandwidth tiap kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal sub-band digunakan sebagai guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan 124 ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124 inilah yang nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di suatu negara.
Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah dilokasikan tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal sub-band. Ini dikenal sebagai EGSM (Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz buat uplink dan 925MHz - 960MHz buat downlink. Hal tersebut memberi tambahan 50 ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor 975 - 1023.

DCS 1800

Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada PCN (Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan pada interafce udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi modifikasinya antara 1710MHz - 1785MHz untuk uplink dan 1805MHz - 1880MHz untuk downlink. Teknik ini menyediakan 374 ARFCN dengan pemisahan frekuensi sebesar 95MHz antara uplink dan downlink. Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris (Raya) ARFCN ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang ada di sana. Dua di antaranya, Orange dan One to One, beroperasi pada daerah GSM 1800, sementara dua yang lainnya, Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan kanal GSM 1800 pada puncak jaringan GSM 900 mereka. ARFCN ini diberi nomor 512 - 885. Porsi pada puncak band digunakan oleh DECTs (Digital Enhanced Cordless Telephony).

PCS 1900

PCS 1900 merupakan adaptasi GSM yang lain ke dalam band 1900MHz. Teknik ini digunakan di Amerika Serikat di mana FCC (Federal Communication Commission) telah membaginya menjadi 300 ARFCN dan mengumumkan lisensi pada berbagai macam operator untuk mengimplementasikan jaringan GSM. Pemisahan frekuensinya sebesar 80MHz, dan pembagian frekuensinya adalah 1850MHz - 1910MHz untuk uplink dan 1930MHz - 1990MHz untuk downlink. BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT :


Komunikasi bergerak (mobile communication) mulai dirasakan perlu sejak orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi yang siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata tidak dibiarkan begitu saja oleh para engineer telekomunikasi. Mereka telah memikirkan standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya adalah GSM (Global System for Mobile communications) Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979. Spektrum ini terdiri atas dua buah sub-band masing-masing sebesar 25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah sub-band dialokasikan untuk frekuensi uplink dan sub-band yang lain sebagai frekuensi downlink.
Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi, biasanya sub-band terendah dipakai untuk uplink, agar daya yang ditransmisikan oleh MS (mobile system atau lebih dikenal handphone) ke BTS (Base Transmitter Station yaitu seperti sentral telepon di PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu besar. Kalau digunakan sub-band yang satu lagi, mungkin anda perlu melakukan recharge batere handphone berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat ini.
GambarKemudian kedua sub-band tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah kanal pada satu sub-band memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada sub-band yang lain. Tiap sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi nomor yang dikenal sebagai ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel Number). Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada satu frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal.
Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan bandwidth tiap kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal sub-band digunakan sebagai guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan 124 ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124 inilah yang nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di suatu negara.
Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah dilokasikan tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal sub-band. Ini dikenal sebagai EGSM (Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz buat uplink dan 925MHz - 960MHz buat downlink. Hal tersebut memberi tambahan 50 ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor 975 - 1023.

DCS 1800

Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada PCN (Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan pada interafce udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi modifikasinya antara 1710MHz - 1785MHz untuk uplink dan 1805MHz - 1880MHz untuk downlink. Teknik ini menyediakan 374 ARFCN dengan pemisahan frekuensi sebesar 95MHz antara uplink dan downlink. Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris (Raya) ARFCN ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang ada di sana. Dua di antaranya, Orange dan One to One, beroperasi pada daerah GSM 1800, sementara dua yang lainnya, Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan kanal GSM 1800 pada puncak jaringan GSM 900 mereka. ARFCN ini diberi nomor 512 - 885. Porsi pada puncak band digunakan oleh DECTs (Digital Enhanced Cordless Telephony).

PCS 1900

PCS 1900 merupakan adaptasi GSM yang lain ke dalam band 1900MHz. Teknik ini digunakan di Amerika Serikat di mana FCC (Federal Communication Commission) telah membaginya menjadi 300 ARFCN dan mengumumkan lisensi pada berbagai macam operator untuk mengimplementasikan jaringan GSM. Pemisahan frekuensinya sebesar 80MHz, dan pembagian frekuensinya adalah 1850MHz - 1910MHz untuk uplink dan 1930MHz - 1990MHz untuk downlink.

Pengertian Multipath Fading & Diversity

Pengertian Multipath Fading & Diversity

Multipath

Multipath fading terjadi ketika sinyal frekuensi radio (RF) mengambil jalur berbeda dari suatu sumber ke tujuan/penerima. Sebagian dari sinyal langsung ke tujuan sedangkan bagian lain terlebih dahulu memantul ke penghalang. Sebagai hasilnya, sebagian sinyal menempuh jarak yang lebih jauh dan mengalami penundaan. Multipath fading adalah suatu bentuk gangguan atau interferensi sinyal RF yang timbul ketika sinyal memiliki lebih dari satu jalur dari transmitter ke receiver.
Adanya objek yang menyebabkan pantulan dan hamburan pada saluran mengakibatkan berkurangnya energi sinyal pada amplitudo dan fasa. Sinyal yang diterima merupakan resultan dari sinyal LOS dan pantulan, atau sering kali hanya merupakan resultan dari sinyal pantulan. Efek ini menjadikan sinyal yang diterima di receiver bervariasi yang mengakibatkan fluktuasi sinyal sehingga terjadi fading dan distorsi. Propagasi multipath juga mengakibatkan perbedaan waktu yang menyebabkan timbulnya intersimbol interference.
Suatu antena sumber meradiasikan energi RF pada lebih dari satu arah tertentu. Sinyal Line Of Sight dan sinyal hasil pemantulan yang bertemu di antenna receiver (lihat Gambar 1) menyebabkan munculnya multipath fading :
  1. Sinyal RF hasil pemantulan menempuh jarak yang lebih jauh dan tiba lebih lama dibanding sinyal RF Line Of Sight.
  2. Sinyal yang dipantulkan mengalami rugi-rugi energi yang lebih besar karena jarak transmisi yang lebih panjang.
  3. Sinyal mengalami rugi-rugi akibat pemantulan.
  4. Gelombang yang diinginkan dikombinasikan dengan banyak gelombang pantul di penerima.
  5. Ketika gelombang yang berbeda digabungkan, akan menyebabkan terjadinya distorsi dan mempengaruhi kemampuan decoding receiver. Meskipun kuat sinyal tinggi, tetapi kualitas sinyal rendah.
  6. Gelombang pantul akan berbeda posisi dengan gelombang yang tidak dipantulkan.
Gambar 1 _ Receiver Memperoleh Beberapa Sinyal Multipath dari Hasil Pemantulan
Waktu tunda/delay Multipath menyebabkan sinyal informasi menjadi tumpang tindih, yang menyebabkan kebingungan pada receiver. Jika delay cukup besar, dapat terjadi kesalahan pada paket. Penerima tidak bisa membedakan simbol dan menginterpretasikannya dengan bit yang tepat. Stasiun tujuan mendeteksi terjadinya kesalahan melalui Error Control Coding. Sebagai respon terhadap kesalahan bit, stasiun penerima tidak mengirimkan sinyal acknowledgement (pengakuan) pada stasiun pengirim. Pengirim akan secepatnya memancarkan kembali sinyal itu setelah memperoleh akses kembali pada medium. Oleh karena re-transmisi, menurunkan throughput pemakai jika interferensi multipath yang terjadi cukup besar. Jika letak antena diubah, pemantulan juga berubah, yang mengurangi peluang munculnya interferensi multipath. Pada suatu lingkungan multipath, sinyal null points terletak pada daerah tersebut. Jarak rambat gelombang, pemantulannya, dan letak dari multipath null yang timbul didasarkan pada panjang gelombang sinyal. Jikafrekuensi berubah, demikian juga panjang gelombang. Oleh karena itu, jika terjadi perubahan frekuensi, demikian juga lokasi multipath null (lihat Gambar 2). Sinyal 2.4 GHz kira-kira 4.92 inci (12.5 cm). Panjang gelombang 5 GHz sekitar 2.36 inci (6 cm).
Gambar 2 _ Posisi dari Titik Multipath Null Berdasarkan Frekuensi Transmisi
Diversity
Diversity adalah penggunaan dua buah antena untuk masing-masing radio, untuk meningkatkan kualitas sinyal yang diterima. Antena tersebut digunakan untuk menyediakan solusi diversity in bisa dalam satu fisik/divais yang sama ataupun dalam 2 buah antenna yang berbeda tetapi diletakkan di tempat yang sama. Diversity menyediakan solusi bagi jaringan wireless terhadap kasus multipath fading. Penggunaan antena rangkap untuk memastikan bahwa jika satu antena berada pada RF null maka yang lain tidak, dimana menyediakan unjuk kerja yang lebih baik pada lingkungan multipath (lihat Gambar 3). Kamu dapat memindahkan/menggerakkan antena dari titik null untuk memungkinkan menerima sinyal dengan baik.
Gambar 3_ Antenna Ganda Memastikan Bahwa Salah Satu Antena Tidak Berada Pada Titik Null
Dengan solusi antena diversity yang mempunyai dua antena pada fisik yang sama, terdapat dua elemen pengirim dan penerima pada antena jenis tersebut. Karena ada dua elemen, maka ada dua kabel antena; kedua kabel tersebut harus dihubungkan ke port antena pada access point. Bandingkan fitur diversity yang dapat memilih satu antena pada suatu waktu, ia tidak dapat memperoleh sinyal pada kedua antena sekaligus karena akan menciptakan kondisi multipath. Karena pemakaian antenna dipilih dengan sendirinya, kedua antena tersebut harus mempunyai karakteristik radiasi yang sama dan diposisikan untuk melingkupi sel sel yang sama. Dua antena yang dihubungkan terhadap access point yang sama tidak boleh digunakan untuk melingkupi 2 sel yang berbeda. Dalam rangka meningkatkan ruang lingkup, dilakukan mensurvei lokasi untuk menentukan ruang lingkup RF antena tersebut. Letakkan access point di tempat yang tepat pada lokasi instalasi. Tujuan diversity adalah untuk menangani multipath fading. Pada pembuatan antena perlu ditentukan jarak pisahnya berdasarkan karakteristik antena tersebut. Jika menggunakan sepasang antena dengan karakteristik yang sama untuk menyediakan diversity, Petunjuknya adalah meletakkan antena tersebut pada jarak pisah sesuai panjang gelombang atau kelipatannya; hingga maksimal 4 kali lipat. Jika antenna diletakkan terlalu jauh terpisah, user dapat mengalami sinyal loss dan performa yang buruk.

sumber : http://blogpanik.blogspot.com
BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT :

Pengertian Multipath Fading & Diversity

Multipath

Multipath fading terjadi ketika sinyal frekuensi radio (RF) mengambil jalur berbeda dari suatu sumber ke tujuan/penerima. Sebagian dari sinyal langsung ke tujuan sedangkan bagian lain terlebih dahulu memantul ke penghalang. Sebagai hasilnya, sebagian sinyal menempuh jarak yang lebih jauh dan mengalami penundaan. Multipath fading adalah suatu bentuk gangguan atau interferensi sinyal RF yang timbul ketika sinyal memiliki lebih dari satu jalur dari transmitter ke receiver.
Adanya objek yang menyebabkan pantulan dan hamburan pada saluran mengakibatkan berkurangnya energi sinyal pada amplitudo dan fasa. Sinyal yang diterima merupakan resultan dari sinyal LOS dan pantulan, atau sering kali hanya merupakan resultan dari sinyal pantulan. Efek ini menjadikan sinyal yang diterima di receiver bervariasi yang mengakibatkan fluktuasi sinyal sehingga terjadi fading dan distorsi. Propagasi multipath juga mengakibatkan perbedaan waktu yang menyebabkan timbulnya intersimbol interference.
Suatu antena sumber meradiasikan energi RF pada lebih dari satu arah tertentu. Sinyal Line Of Sight dan sinyal hasil pemantulan yang bertemu di antenna receiver (lihat Gambar 1) menyebabkan munculnya multipath fading :
  1. Sinyal RF hasil pemantulan menempuh jarak yang lebih jauh dan tiba lebih lama dibanding sinyal RF Line Of Sight.
  2. Sinyal yang dipantulkan mengalami rugi-rugi energi yang lebih besar karena jarak transmisi yang lebih panjang.
  3. Sinyal mengalami rugi-rugi akibat pemantulan.
  4. Gelombang yang diinginkan dikombinasikan dengan banyak gelombang pantul di penerima.
  5. Ketika gelombang yang berbeda digabungkan, akan menyebabkan terjadinya distorsi dan mempengaruhi kemampuan decoding receiver. Meskipun kuat sinyal tinggi, tetapi kualitas sinyal rendah.
  6. Gelombang pantul akan berbeda posisi dengan gelombang yang tidak dipantulkan.
Gambar 1 _ Receiver Memperoleh Beberapa Sinyal Multipath dari Hasil Pemantulan
Waktu tunda/delay Multipath menyebabkan sinyal informasi menjadi tumpang tindih, yang menyebabkan kebingungan pada receiver. Jika delay cukup besar, dapat terjadi kesalahan pada paket. Penerima tidak bisa membedakan simbol dan menginterpretasikannya dengan bit yang tepat. Stasiun tujuan mendeteksi terjadinya kesalahan melalui Error Control Coding. Sebagai respon terhadap kesalahan bit, stasiun penerima tidak mengirimkan sinyal acknowledgement (pengakuan) pada stasiun pengirim. Pengirim akan secepatnya memancarkan kembali sinyal itu setelah memperoleh akses kembali pada medium. Oleh karena re-transmisi, menurunkan throughput pemakai jika interferensi multipath yang terjadi cukup besar. Jika letak antena diubah, pemantulan juga berubah, yang mengurangi peluang munculnya interferensi multipath. Pada suatu lingkungan multipath, sinyal null points terletak pada daerah tersebut. Jarak rambat gelombang, pemantulannya, dan letak dari multipath null yang timbul didasarkan pada panjang gelombang sinyal. Jikafrekuensi berubah, demikian juga panjang gelombang. Oleh karena itu, jika terjadi perubahan frekuensi, demikian juga lokasi multipath null (lihat Gambar 2). Sinyal 2.4 GHz kira-kira 4.92 inci (12.5 cm). Panjang gelombang 5 GHz sekitar 2.36 inci (6 cm).
Gambar 2 _ Posisi dari Titik Multipath Null Berdasarkan Frekuensi Transmisi
Diversity
Diversity adalah penggunaan dua buah antena untuk masing-masing radio, untuk meningkatkan kualitas sinyal yang diterima. Antena tersebut digunakan untuk menyediakan solusi diversity in bisa dalam satu fisik/divais yang sama ataupun dalam 2 buah antenna yang berbeda tetapi diletakkan di tempat yang sama. Diversity menyediakan solusi bagi jaringan wireless terhadap kasus multipath fading. Penggunaan antena rangkap untuk memastikan bahwa jika satu antena berada pada RF null maka yang lain tidak, dimana menyediakan unjuk kerja yang lebih baik pada lingkungan multipath (lihat Gambar 3). Kamu dapat memindahkan/menggerakkan antena dari titik null untuk memungkinkan menerima sinyal dengan baik.
Gambar 3_ Antenna Ganda Memastikan Bahwa Salah Satu Antena Tidak Berada Pada Titik Null
Dengan solusi antena diversity yang mempunyai dua antena pada fisik yang sama, terdapat dua elemen pengirim dan penerima pada antena jenis tersebut. Karena ada dua elemen, maka ada dua kabel antena; kedua kabel tersebut harus dihubungkan ke port antena pada access point. Bandingkan fitur diversity yang dapat memilih satu antena pada suatu waktu, ia tidak dapat memperoleh sinyal pada kedua antena sekaligus karena akan menciptakan kondisi multipath. Karena pemakaian antenna dipilih dengan sendirinya, kedua antena tersebut harus mempunyai karakteristik radiasi yang sama dan diposisikan untuk melingkupi sel sel yang sama. Dua antena yang dihubungkan terhadap access point yang sama tidak boleh digunakan untuk melingkupi 2 sel yang berbeda. Dalam rangka meningkatkan ruang lingkup, dilakukan mensurvei lokasi untuk menentukan ruang lingkup RF antena tersebut. Letakkan access point di tempat yang tepat pada lokasi instalasi. Tujuan diversity adalah untuk menangani multipath fading. Pada pembuatan antena perlu ditentukan jarak pisahnya berdasarkan karakteristik antena tersebut. Jika menggunakan sepasang antena dengan karakteristik yang sama untuk menyediakan diversity, Petunjuknya adalah meletakkan antena tersebut pada jarak pisah sesuai panjang gelombang atau kelipatannya; hingga maksimal 4 kali lipat. Jika antenna diletakkan terlalu jauh terpisah, user dapat mengalami sinyal loss dan performa yang buruk.

sumber : http://blogpanik.blogspot.com

Sunday, June 16, 2013

Sinkronisasi kontak hp dengan akun Gmail

Anda pengguna Android? Kehilangan kontak?
Sync atau sinkronisasi sangat diperlukan bagi pengguna android. Jadi semua data di handphone kita akan diback up secara online. Jika kita membutuhkan kontak tersebut, kita tinggal merestor/mengimpor kontak dari server google.
Bagi anda yang kehilangan dan bagi anda yang ingin menyelamatkan datanya. Jangan khawatir, smartphone robot hijau ini dapat merestore/membackup Kontak di Android secara Online – Untuk menggunakan fitur ini Anda cukup mengenablekan fungsi Sinkronisasi ke Gmail di hp Android Anda. Masuk ke menu Setting – Accounts & Sync Settings selanjutnya pilih salah satu email, dan kemudian sentuhlah Sync Contact!
Tunggu sampai proses sinkronisasi selesai, dan nantinya Contact di hp akan tersinkronisasi dengan email gmail Anda.
Untuk memastikan bahwa online backup kontak hp anda berhasil, maka kita perlu mengecek di akun Gmail kita, caranya adalah :
1. Login aku Gmail anda, dan kemudian klik Logo Gmail di pojok kiri atas tersebut
2. Pilih kontak, maka anda akan melihat kontak anda telah terbackup secara online ( syncronize ) dengan akun Gmail anda
 Kontak Gmail 
Demikianlah tutorial online backup kontak hp android dengan akun Gmail, semoga bermanfaat :)
http://semongkoijo.blogspot.com

baca juga :
http://www.imron22.com/2014/08/cara-mengaktifkan-usb-debugging.html
http://www.imron22.com/2014/08/setting-automatic-date-and-time.html
http://www.imron22.com/2014/08/donwload-aplikasi-dari-google-play.html
http://www.imron22.com/2014/08/3-langkah-meningkatkan-ram-android.html
BACA JUGA BERITA MENARIK LAINNYA SOBAT :
Anda pengguna Android? Kehilangan kontak?
Sync atau sinkronisasi sangat diperlukan bagi pengguna android. Jadi semua data di handphone kita akan diback up secara online. Jika kita membutuhkan kontak tersebut, kita tinggal merestor/mengimpor kontak dari server google.
Bagi anda yang kehilangan dan bagi anda yang ingin menyelamatkan datanya. Jangan khawatir, smartphone robot hijau ini dapat merestore/membackup Kontak di Android secara Online – Untuk menggunakan fitur ini Anda cukup mengenablekan fungsi Sinkronisasi ke Gmail di hp Android Anda. Masuk ke menu Setting – Accounts & Sync Settings selanjutnya pilih salah satu email, dan kemudian sentuhlah Sync Contact!
Tunggu sampai proses sinkronisasi selesai, dan nantinya Contact di hp akan tersinkronisasi dengan email gmail Anda.
Untuk memastikan bahwa online backup kontak hp anda berhasil, maka kita perlu mengecek di akun Gmail kita, caranya adalah :
1. Login aku Gmail anda, dan kemudian klik Logo Gmail di pojok kiri atas tersebut
2. Pilih kontak, maka anda akan melihat kontak anda telah terbackup secara online ( syncronize ) dengan akun Gmail anda
 Kontak Gmail 
Demikianlah tutorial online backup kontak hp android dengan akun Gmail, semoga bermanfaat :)
http://semongkoijo.blogspot.com

baca juga :
http://www.imron22.com/2014/08/cara-mengaktifkan-usb-debugging.html
http://www.imron22.com/2014/08/setting-automatic-date-and-time.html
http://www.imron22.com/2014/08/donwload-aplikasi-dari-google-play.html
http://www.imron22.com/2014/08/3-langkah-meningkatkan-ram-android.html